Salin Artikel

Awal Mula Dugaan Perselingkuhan dan Pencabulan Pengasuh Ponpes di Jember hingga 15 Santriwati Divisum

KOMPAS.com – Seorang pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Jember, Jawa Timur dilaporkan ke polisi atas dugaan perselingkuhan dan pencabulan terhadap belasan santriwati.

Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kasus tersebut.

“Masih kami dalami, nanti kami sampaikan,” ujar dia, Senin.

Kasus dugaan perselingkuhan dan pencabulan terjadi di Ponpes Al Djalil 2, Desa Mangaran, Kecamatan Ajung.

Menyusul laporan tersebut, sebanyak 15 santriwati menjalani proses visum di RS dr.Soebandi.

Kanit PPA Polres Jember Iptu Diyah Vitasari menjelaskan proses visum dimulai sejak Jumat (6/1/2023).

“Ada sekitar 15 orang santriwati yang divisum,” kata dia kepada Kompas.com via telepon, Senin.

Hingga saat ini, Vita mengaku masih menunggu hasil pemeriksaan dari dokter.

Awal mula kasus

Kasus dugaan pencabulan dilakukan pengasuh pesantren berinisial FH.

Kasus tersebut mencuat menyusul adanya laporan istrinya yang berinisial HA.

Mengutip TribunMadura.com, HA menyebut suaminya yang merupakan Kyai berbuat mesum dengan santriwati saat tengah malam.

"Ada santri itu mendobrak pintu suami saya, dan ternyata betul ada ustadzahnya (masih santrinya juga), lalu ustadzahnya itu disuruh keluar dari pintu satunya, karena di kamar tersebut ada dua pintu," ujar HA saat diwawancarai di ruang PPA Satreskrim Polres Jember, Kamis.

Bantah tuduhan

Ditemui di kesempatan yang berbeda, FH selaku pengasuh dan terlapor mengungkapkan, kegiatan bersama santriwati saat malam hari adalah evaluasi pembelajaran.

"Tidak ada penggerebekan, dan itu kegiatan yang biasa dilakukan santri dalam rangka evaluasi, di sini kegiatan selesai jam 11 malam, jadi evaluasi dilakukan setengah dua belas malam," kata dia saat ditemui di Ponpesnya.

Dia menegaskan, malam saat kejadian, dirinya sedang bersama istrinya.

"Saya masih tidur di kamar, tidur sama istri saya sama anak saya. Jadi saya pilih diam dengan apa yang dilakukan istri saya, meskipun telah dianggap dzolim, main perempuan atau apa saya pilih diam. Demi menjaga keutuhan keluarga, itu saja," pungkasnya.

Sumber: Tribunnews.com, Kompas.com (Penulis Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor Pythag Kurniati)

https://surabaya.kompas.com/read/2023/01/09/142517478/awal-mula-dugaan-perselingkuhan-dan-pencabulan-pengasuh-ponpes-di-jember

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke