Salin Artikel

Dites, 1.600 Orang di Sumenep Ternyata Mengidap TBC, Mayoritas Usia Produktif

"Jumlah penderita penyakit menular itu (TBC) cukup tinggi. Kita menemukan penderita TBC pada usia produktif mulai 15-54 tahun," kata Wakil Bupati Sumenep, Dewi Khalifah dalam keterangannya, Jumat (9/12/2022).

Khalifah menjelaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep telah melakukan sejumlah langkah pencegahan dan penanggulangan penyakit tersebut.

Secara khusus, lanjut dia, Pemkab telah mengeluarkan inovasi penanganan Tuberkulosis dan stunting, berupa Gerakan Eliminasi Terpadu Tuntaskan Tuberkulosis dan Stunting (GETTS). Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran kolektif perihal penanggulangan TBC.

Selain program itu, untuk mengeliminasi penderita TBC telah dibentuk desa siaga TBC dan yang salah satu tujuannya adalah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang penyakit menular itu.

“Melalui desa, kita adakan sosialisasi dan edukasi, seperti penderita penyakit TBC bisa sembuh total dengan menjalani pengobatan medis yang tepat,” tuturnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sumenep Agus Mulyono mengungkapkan, berdasarkan hasil tes yang dilakukan kepada warga, ditemukan 1.600 orang penderita TBC.

“Kami untuk mengeliminasi TBC harus menemukan sebanyak-banyaknya penderita penyakit itu di Kabupaten Sumenep, sehingga hasilnya ada ribuan penderitanya,” ungkapnya.


Pihaknya untuk menindaklanjuti temuan penderita TBC itu melakukan pengobatan hingga sembuh total.

Tujuannya supaya penyakit tidak menular kepada keluarga atau masyarakat, sehingga menyukseskan program pemerintah pusat terkait eliminasi TBC 2030.

“Kami ketika menemukan penderita TBC segera memberikan edukasi supaya mereka mengobati penyakitnya hingga sembuh agar tidak menularkan kepada orang lain,” pungkas dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/12/09/142757678/dites-1600-orang-di-sumenep-ternyata-mengidap-tbc-mayoritas-usia-produktif

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke