Salin Artikel

Bocah Kelas 2 SD di Malang Dipalak dan Dianiaya Kakak Kelas hingga Sempat Kejang, Polisi: Dilakukan sejak Korban Kelas 1

MWF diduga dipalak dan dikeroyok oleh sekitar tujuh siswa dari kelas 6 di sekolah yang sama hingga sempat mengalami kejang.

Perundungan itu diduga telah dilakukan selama satu tahun.

"Perundungan atau penganiayaan itu kerap dilakukan sejak korban kelas satu sampai sekarang," ungkap Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik, Rabu (23/11/2022), seperti dilansir dari Antara.

Dipalak, dianiaya dan ditinggalkan

Menurut keterangan keluarga, kakak kelas MWF kerap memalak bocah tersebut.

Setiap hari korban MWF mendapatkan uang saku Rp 6.000. Namun para pelaku meminta Rp 5.000 hingga setiap hari MWF hanya memiliki uang Rp 1.000 untuk jajan.

Saat kejadian penganiayaan pada Jumat (11/11/2022), MWF baru saja dalam pemulihan sakit tifus yang dialaminya selama 10 hari terakhir.

"Kejadiannya pada Jumat (11/11/2022) di kawasan tak jauh dari sekolah korban dan pelaku, tepatnya di depan Bendungan Sengguruh," kata Ahmad.

Usai dianiaya, para pelaku meninggalkan korban dalam kondisi lemas hingga ditemukan oleh kakek pencari rumput.

"Kakek pencari rumput itu lah yang mengantarkan korban ke rumahnya," ujarnya.

Menurut laporan keluarga, korban dianiaya dengan cara ditendang di bagian kepala dan dada.

"Namun saat ini masih proses visum, hasilnya belum keluar. Nanti hasil visum yang akan menjelaskan lengkap," kata dia.


Muntah-muntah hingga kejang

Ayah korban yang bernama Edi Subandi menjelaskan, putranya mengaku diseret dan dianiaya oleh sejumlah kakak kelas.

"Menurut pengakuan anak saya, pada saat itu di parkiran itu ia diseret tiga atau empat anak, diseret ke Bendungan Sengguruh yang ada di depan sekolah. Dianiaya di situ, ditendang kepalanya, dadanya, sempat sesak napas," kata Edi.

Di hari itu, kata Edi, putranya terlambat pulang.

"Anak saya terlambat pulang, beberapa waktu kemudian diantar oleh seorang kakek pencari rumput," kata dia.

Edi menjelaskan, anaknya mengalami muntah-muntah dan mengeluh pusing di bagian kepala hingga tak masuk sekolah keesokan harinya.

Setelah tiga hari kondisi anaknya semakin parah.

"Disertai kejang," katanya.

Keluarga lalu memutuskan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Malang, Selasa (22/11/2022).

"Kami akhirnya melapor ke Polres Malang karena ini urusan nyawa. Kami mengikuti aturan hukum yang berlaku," ujarnya.

Saat ini penyidik Polres Malang sudah memeriksa pihak sekolah hingga terduga pelaku perundungan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kabupaten Malang, Imron Hakiki | Editor: Dheri Agriesta), Antara

https://surabaya.kompas.com/read/2022/11/24/050149278/bocah-kelas-2-sd-di-malang-dipalak-dan-dianiaya-kakak-kelas-hingga-sempat

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke