Salin Artikel

Tangis Javier Roca Pecah Saat Ceritakan Aremania Meninggal di Pelukan Pemain Arema: Saya Hancur secara Mental...

Ia menjadi saksi mata saat kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan 125 orang.

Sambil menangis, Javier Roca menceritakan peristiwa yang ia saksikan pada malam kelam tersebut, termasuk momen suporter yang meninggal di pelukan pemain.

"Saya hancur secara mental. Saya merasakan beban yang sangat berat, bahkan tanggung jawab. Hasil memerintahkan dan menentukan apa yang terjadi di akhir. Jika kami imbang, ini tidak akan terjadi," ungkap Roca.

Dia menuturkan, melihat kejadian memilukan di ruang ganti pemain.

“Kami tidak pernah mengira ini akan terjadi, para pemain memiliki hubungan yang baik dengan para penggemar. Saya pergi ke ruang ganti, dan beberapa pemain tetap berada di lapangan," kata dia.

"Ketika saya kembali dari konferensi pers, saya menemukan tragedi dan kasus di dalam stadion. Para pemain lewat dengan korban di tangan mereka," urai Roca.

"Yang paling mengerikan adalah ketika korban masuk untuk dirawat oleh tim dokter (di ruang ganti). Sekitar dua puluh orang masuk dan empat meninggal. Ada suporter yang meninggal di pelukan pemain," ungkap Roca sambil menangis.

Javier Roca meminta maaf atas kekalahan timnya hingga berakibat kerusuhan dan banyak menelan korban jiwa.

Pihaknya meminta agar Aremania tak menyalahkan pemain karena tim merupakan tanggung jawabnya.

"Dari dalam hati saya meminta maaf pada Aremania dan warga Malang. Kalau mau mempertanyakan kualitas permainan, itu semua tanggung jawab saya," jelas pelatih asal Chili itu.

Ia pun siap bertanggungjawab dan dipecat atas kejadian tersebut.

"Hasil ini memang menyakitkan dan membuat kecewa. Tapi tanggung jawab tetap ada pada saya sebagai pelatih. Saya bicara kepada manajemen. Saya siap bertanggung jawab dan siap dipecat," kata Javier Roca kepada Surya Malang.

Tragedi itu juga jadi pukulan berat untuk para pemain dan manajemen Arema FC termasuk Gilang Widya Pramana selaku Presiden Klub.

Gilang menangis saat memberi keterangan soal tragedi Arema vs Persebaya.

Presiden Arema FC itu tidak menyangka insiden Arema vs Persebaya menewaskan 125 orang.

“Kami sangat shock, dan sangat sedih. Kami tidak bisa berkata-kata. Kenapa bisa sampai ratusan korban. Kami sangat berkabung dan berduka sedalam-dalamnya,” kata Gilang kepada Surya Malang, Senin (3/10/2022).

“Kejadian ini di luar prediksi dan diluar nalar kami. Satu stadion adalah pendukung Arema FC, tapi terjadi insiden ini,” tambahnya.

Gilang siap bertanggung jawab dan siap menanggung sanksi yang akan diberikan kepada Arema FC.

“Kami akan menerima apapun sanksinya,” jelas dia.

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Tangis Javier Roca Pecah Ceritakan Aremania Meninggal di Pelukan Pemain, Sang Pelatih Siap Dipecat, ko

https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/04/081500678/tangis-javier-roca-pecah-saat-ceritakan-aremania-meninggal-di-pelukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke