NEWS
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Tragedi Kerusuhan Suporter di Kanjuruhan Malang, 129 Korban Tewas hingga Aturan FIFA Soal Gas Air Mata

KOMPAS.com - Tragedi kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, menelan korban jiwa hingga ratusan.

Dugaan sementara jumlah korban tewas sebanyak 127 orang. Menurut Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur Irjen Nico Afinta, para korban tewas diduga akibat usai napas karena gas air mata.

Tembakan gas air mata ke arah suporter itu, katanya, untuk menghalau suporter turun ke lapangan.

"Sehingga, para suporter berlarian ke salah satu titik di pintu 12 Stadion Kanjuruhan. Saat terjadi penumpukan itulah banyak yang mengalami sesak napas," ungkapnya dalam konferensi pers di Mapolres Malang, Minggu (2/10/2022) pagi.

Hal itu dibenarkan oleh salah satu saksi bernama Dwi. Menurutnya, banyak korban tewas karena sesak napas usai aparat kepolisian menembakkan gas air mata.

Pasalnya, banyak korban yang berjatuhan lalu terinjak-injak suporter lain.

"Selain itu saya lihat ada banyak orang terinjak-injak, saat suporter berlarian akibat tembakan gas air mata," ungkap Dwi saat ditemui di Stadion Kanjuruhan, Sabtu.


Melanggar FIFA

Seperti diberitakan sebelumnya, pemakaian gas air mata di stadion dilarang oleh federasi sepak bola internasional, FIFA.

Hal itu tertuang dalam FIFA Stadium Safety dan Security Regulations, tepatnya tertulis di pasal 19 b soal pengamanan di pinggir lapangan.

"No firearms or 'crowd control gas' shall be carried or used (senjata api atau 'gas pengendali massa' tidak boleh dibawa atau digunakan)," tulis aturan FIFA.

Selain itu, menurut Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Agus Haryono, gas air mata yang sering digunakan yakni Chlorobenzalmalonitrile atau CS.

Kandungan ini akan memberi dampak nyeri dan berlangsung sekitar sekitar 1 jam hingga 5 jam jika tak segera diatasi.

"Senyawa CS ini yang berhubungan dengan reseptor syaraf yang menyebabkan rasa nyeri," jelas dia.

Kerusuhan terjadi saat Arema FC dikalahakan oleh Persebaya Surabaya di ajang Liga 1 2022-2023 dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).

(Penulis : Kontributor Kabupaten Malang, Imron Hakiki | Editor : Andi Hartik, Mochamad Sadheli)

https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/02/114731878/tragedi-kerusuhan-suporter-di-kanjuruhan-malang-129-korban-tewas-hingga

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke