Salin Artikel

Jurus Khofifah Promosikan Jatim sebagai Tempat "Healing" di Medsos

Kutipan tersebut adalah salah satu keterangan foto di akun Instagram Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa @khofifah.ip yang diunggah 24 Maret 2022.

Tampak air terjun Tumpak Sewu Lumajang dengan latar belakang Gunung Semeru. Khofifah juga menyebut akun pemilik foto tersebut yakni @filippo_cesarini.

Unggahan itu mengundang beragam komentar dari para pengikut atau followersnya.

Akun @aqmahmud menulis: "Saya bakal ngajak anak istri keliling ini, gak jauh-jauh Jawa Timur ternyata menyimpan wisata yg asri, selama ini hilang".

Sementara akun @ariyan_pepengslow melaporkan tentang kondisi jalan menuju obyek wisata di Jatim yang belum mendukung.

"Bu tolong akses menuju lokasinya wisata di jawa timur diperbesar jalannya. Banyak tempat wisata yang indah di Jatim. Jadi biar banyak juga yang di luar jatim pada wisata ke sana.. hehhe," tulisnya.

Hingga Rabu (28/9/2022), unggahan itu dikomentari 482 kali.

Khofifah adalah salah satu kepala daerah yang kerap mengunggah foto destinasi wisata Jawa Timur di akun instagramnya yang memiliki lebih dari 1 juta pengikut.

Kadang hal yang sama juga diunggah di platform akun media sosial lainnya seperti Facebook atas nama Khofifah Indar Parawansa yang memiliki  234.000 pengikut, dan akun Twitter dengan nama @KhofifahIP yang memiliki 558.695 pengikut.

Dari 4.094 unggahan foto hingga Rabu (28/9/2022), Kompas.com mencatat ada puluhan unggahan yang memuat promosi destinasi wisata di berbagai daerah Jawa Timur seperti Gunung Bromo, Gunung Ijen, Pulau Gili Iyang, Pulau Gili Genting, hingga Goa Gong Pacitan.


Keterangan foto yang diunggah Khofifah biasanya menggunakan bahasa kekinian dan komunikatif.

Tak jarang juga Khofifah membagi-bagikan hadiah kepada followers-nya yang memberikan komentar khusus.

Seperti pada unggahan pada 10 Mei 2020. Saat itu Khofifah mengunggah foto pemandangan di pantai Wedi Ireng Banyuwangi dengan pasir putih dan air laut yang berwarna biru muda.

Dalam keterangan foto tersebut mantan menteri Sosial RI ini menulis "Besok, kalau corona sudah pulang kampung ke tempat asalnya sana, tempat wisata di Jatim mana yang paling pengen kamu kunjungi dan sama siapa?".

"tulis di kolom komentar beserta alasannya, ada 10 powerbank buat kamu yang beruntung. Selamat berpuasa," tulis Khofifah.

Tidak hanya destinasi wisata mainstream yang dipromosikan Khofifah. Destinasi wisata berbasis desa yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdesa) juga kerap diunggah.

Seperti unggahan 12 Maret 2020, Khofifah tampak mengenakan pakaian Kimono berwarna biru muda dan mengenakan payung di taman wisata Genilangit, Desa Genilangit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan.

Dalam postingan tersebut, Khofifah mempromosikan bahwa di taman wisata di lereng Gunung Laulwu yang dikelola Bumdesa Gema Mandiri itu ada spot foto dengan suasana negeri Sakura.

Pengelola juga menyewakan kostum khas Jepang yang dikenakan pengunjung untuk berfoto.

Kuliner

Gubernur Jawa Timur juga mempromosikan sejumlah produk kuliner khas dari berbagai daerah di Jawa Timur, dari jenis menu makanan, buah-buahan hingga jajanan.

Tak jarang dia juga mengunggah kuliner dari warung UMKM di suatu daerah saat dia rehat dari kunjungan kerja.

Terbaru, Khofifah mengunggah dirinya saat santap siang Lontong Kupang khas Sidoarjo di warung langganannya. Khofifah mampir usai agenda kerja mendistribusikan program perlindungan sosial dampak kenaikan BBM di Sidoarjo, Rabu (21/9/2022) lalu.

"Kalau ke Jawa Timur jangan pernah melewatkan untuk menikmati Lontong Kupang Khas Sidoarjo. Pokoknya, belum ke Jawa Timur kalau belum mencicipi kuliner legendaris ini."

Keberhasilan mereka dalam menarik perhatian masyarakat, sampai berujung pada minat beli sebuah produk atau kunjungan wisata, setidaknya dipengaruhi oleh popularity (ketenaran), credibility (kredibilitas artis yang ditentukan oleh wawasannya mengenai sebuah produk) dan attractiveness (daya tarik).

"Sampai dengan saat ini, meski tidak selalu, ketiga faktor tersebut masih berpengaruh signifikan di Indonesia," kata Kepala Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah UINSA tersebut.

Faktor penentu keberhasilan celebrity endorsement di sebuah negara atau entitas sosial tidaklah sama karena latar belakang demografi masyarakat yang berbeda.

Sering dijumpai orang membeli produk kecantikan atau berkunjung ke lokasi destinasi wisata, karena artis idolanya juga berkunjung ke sana bahkan berfoto di lokasi yang sama, tanpa mereka tahu manfaat ketika berkunjung ke sana atau mutu barang yang dibeli.

"Harus disadari bahwa seiring berjalannya waktu, masyarakat kita akan lebih cerdas dalam memilih produk yang ditampilkan dalam sebuah iklan," ujarnya.

Keputusan beli mereka, pada saatnya nanti, lebih dipengaruhi oleh pemahaman mereka terhadap mutu produk, dan diperkuat oleh opini artis yang dipandang kredibel.

"Kalau pun mereka memberikan perhatian kepada celebrity endorsement, hal tersebut lebih karena faktor kredibilitas artis yang terlibat, bukan semata karena popularitas atau daya tarik yang dimiliki," jelasnya.

Di luar itu, menurutnya, Khofifah sedang menjalankan tugasnya sebagai pejabat pemerintahan yang ingin potensi wisata daerah yang dipimpinnya menjadi populer dan didatangi masyarakat.

Khofifah juga disebut ingin berpartisipasi secara pribadi membangkitkan sektor pariwisata dan UMKM di Jatim yang sempat lumpuh dihantam badai Covid-19.


Penurunan angka kunjungan selama pandemi

Khofifah sendiri mengatakan, selama pandemi Covid-19, terjadi penurunan drastis terhadap angka kunjungan wisata di Jatim.

Jumlah Wisatawan Mancanegara (Wisman) ke Jatim turun dari 17.047 kunjungan pada Juni 2019 menjadi 0 kunjungan pada Juni 2020.

Sementara pergerakan jumlah wisatawan domestik, hingga Juni 2020 diketahui menurun hingga 79 persen jika dibandingkan Juni 2019 lalu. Pada Juni 2019 lalu, jumlah wisawatan domestik mencapai 44,4 juta orang, sementara Juni 2020 jumlahnya melorot hingga 9,4 juta.

"Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang sangat terdampak akibat pandemi ini. Tidak cuma tempat wisatanya saja, tapi juga instrumen pendukung lain seperti hotel, tempat oleh-oleh, pelaku UMKM, transportasi wisata, dan lain sebagainya," kata Khofifah kepada wartawan.

Seiring dengan dinamika pandemi, pihaknya lantas mulai membuka secara perlahan destinasi-destinasi wisata di Jatim.

"Mulanya hanya bisa diisi dengan 50 persen pengunjung dari total kapasitas hingga saat ini sudah 100 persen dibuka. Tapi tetap protokol kesehatan harus tetap dijaga dan diberlakukan," ujar Gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jatim Sinarto mengungkap sejumlah strategi bagaimana mendongkrak kunjungan wisata di Jatim pascapandemi.

Antara lain melalui upaya optimalisasi potensi wisata baik itu berupa budaya, potensi alam hingga minat khusus. "Potensi wisata kota optimalkan, kita promosikan melalui sarana yang ada," kata Sinarto.

Selain itu, pemasaran produk wisata juga dioptimalkan melalui beragam agenda seperti Jatim Travel Fair (JTF) dan event lainnya.

Jumat (30/9/2022) besok di Plasa Tunjungan Surabaya, pihaknya menggelar event Bursa Pariwisata selama 4 hingga 2 Oktober 2022.

"Event ini memadukan aktivitas B2B (Business to Bussiness) dan B2C (Business to Customer). Semoga pemasaran produk wisata di Jatim lebih efektif," ujarnya.

Bursa pariwisata diikuti oleh puluhan industri pariwisata di Jatim, diantaranya dari Pengelola Daya Tarik Wisata Seperti Jatim Park Group, Taman Safari, Cimory Land, Wisata Bahari Lamongan, Trans Snow World, hingga pengelola hotel dan desa wisata.

Selain itu juga pengelola olahraga minat khusus seperti Paralayang, Surfing, Diving, Kanoing, Rafting dan lainnya, serta penyedia transportasi diantaranya maskapai penerbangan dan kereta api juga akan hadir dan menjual produknya di kegiatan bursa pariwisata ini.

Konsep dari kegiatan Bursa Pariwisata itu sendiri menurut dia adalah lebih ke arah direct selling atau penjualan langsung baik berupa tiket atau voucher.

"Dan tentunya dalam aktivitas kegiatan tersebut setiap dari industri pariwisata akan memberikan potongan harga, promo  dan lain-lain," ucapnya.

Strategi selanjutnya menurut Sinarto adalah kolaborasi dengan berbagai sektor, dan terakhir optimalisasi dan pengembangan desa wisata, diantaranya melibatkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdesa).

"Di Jatim kita punya lebih dari 500 desa wisata. Bahkan tahun ini ada yang berprestasi di tingkat nasional," jelasnya.

Prestasi tingkat nasional dimaksud adalah desa yang masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Dalam ajang tersebut 4 desa di Jatim masuk 50 besar mengalahkan ribuan desa seluruh Indonesia.

4 desa dimaksud adalah Desa Wisata Semen, Kabupaten Blitar, Desa Wisata Keris, Kabupaten Sumenep, Desa Wisata Tirta Agung, Kabupaten Bondowoso, dan Desa Wisata Pandean, Kabupaten Trenggalek.

ADWI adalah salah satu program unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Ajang tersebut memilih 7 kategori, yaitu daya tarik pengunjung yang memiliki keunikan dan keaslian alam dan buatan, homestay, suvenir, digital dan kreatif, toilet umum, CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability), dan dan kelembagaan desa.

Mulai membaik

Berbagai strategi tersebut membuahkan hasil. Jumlah wisatawan ke Jatim pun tercatat terus naik pada 2022.

Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat tren kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jatim melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya pada Juli 2022 mengalami peningkatan 28,91 persen dibandingkan Juni 2022.

Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan mengatakan jumlah kunjungan wisman ke Jatim pada Juli 2022 tercatat sebanyak 6.087 kunjungan, sedangkan pada Juni 2022 tercatat sebanyak 4.722 kunjungan.

"Tren kunjungan wisman melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya terus menunjukkan kinerja yang positif, bahkan dibandingkan pada tahun lalu kunjungan wisman tumbuh 11.605 persen," katanya.

Secara kumulatif sejak Januari - Juli 2022, jumlah kunjungan wisman ke Jatim  mencapai 16.932 kunjungan, naik dibandingkan periode sama 2021 yang hanya 640 kunjungan.

"Meski belum mencapai seperti tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19, tetapi di tahun ini sudah menunjukkan perbaikan. Pada Januari - Juli 2020 kunjungan wisman bisa mencapai 34.800, dan pada 2019 mampu mencapai 132.036 kunjungan,” jelasnya.

Pada Juli tersebut, kunjungan wisman masih didominasi wisman asal Malaysia yakni sebanyak 2.380 kunjungan atau setara 39,10 persen, disusul wisman dari Singapura 11,89 persen, dan Amerika Serikat 3,83 persen.

Dadang mengatakan, tren kunjungan wisman ini juga berseiring dengan tren tingkat penghunian kamar (TPK) atau okupansi hotel di Jatim yang juga mengalami peningkatan.

Tercatat pada Juli 2022, TPK hotel berbintang sudah bisa mencapai 56,62 persen atau naik 2,37 poin dibandingkan TPK bintang pada Juni yakni 54,25 persen. “Secara total baik hotel bintang dan non-bintang, TPK pada Juli mencapai 41,24 persen naik 1,54 poin dibandingkan TPK Juni yakni 39,70 persen," ujarnya.

Terpisah, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim Dwi Cahyono mengatakan, sesuai dengan perkiraan, sektor usaha pariwisata terutama hotel akan mengalami pertumbuhan okupansi pada semester II/2022.

"Ini karena pemulihan ekonomi sudah berjalan, terutama akan terdorong adanya momen-momen tertentu seperti libur Lebaran dan libur anak sekolah pada akhir semester lalu. Sedangkan semester ini disusul banyaknya kegiatan bisnis atau MICE (meeting, incentive, conference, exhibition),” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, masih ada momen liburan akhir tahun yang diharapkan dapat mendongkrak kinerja okupansi hotel di Jatim.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/09/29/121111778/jurus-khofifah-promosikan-jatim-sebagai-tempat-healing-di-medsos

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke