Salin Artikel

Mengenal Kreco, Kuliner Kenyal Khas Kediri Berbahan Keong Sawah

Makanan tersebut berbahan dasar keong.

Keong sawah atau yang bernama latin Pila ampullacea itu dimasak dengan aneka macam bumbu racikan rempah.

Parutan kelapa muda melengkapi rasa gurih makanan yang biasa disajikan dengan sedikit kuah dan sensasi pedas itu.

Kreco dimakan dengan cara yang cukup unik, yaitu dengan cara diseruput maupun dicungkil menggunakan tusuk gigi untuk mengeluarkan daging siput dari cangkangnya.

Kreco tersebut adalah kuliner tanpa pendamping. Dia biasa dinikmati langsung tanpa ada nasi atau makanan pendamping lainnya.

Penikmatnya berasal dari berbagai kalangan. Dewasa maupun anak-anak banyak menggemari santapan ini.

Putri Yuntoro (36), salah seorang warga, mengaku sudah akrab dengan kuliner kreco tersebut sejak kecil.


Menurutnya, kreco memiliki cita rasa khas. Kelezatannya bertambah karena tekstur bahan dasar keong yang kenyal.

"Rasanya enak, sih. Kenyal, gurih dan pedas," ujarnya pada Kompas.com, Jumat (23/9/2022).

Di Kediri, kuliner ini cukup mudah ditemui karena peminat cukup banyak.

Biasanya para penjual menjajakannya secara keliling menggunakan gerobak. Tapi tidak sedikit pula yang mangkal di suatu tempat.

Salah satu sentra kreco yang cukup terkenal adalah di sekitaran gudang Bulog, yang masuk wilayah Desa Paron, Kabupaten Kediri.

Lokasi tepatnya di sebelah barat arah masuk kawasan wisata Monumen Simpang Lima Gumul (SLG), dari arah Kota Kediri.

Di sentra itu terdapat sejumlah penjual yang mangkal dengan gerobaknya secara berjajar di pinggiran jalan. Mereka beroperasi setiap hari mulai pagi hingga malam.

Supri (45), salah seorang penjual kreco mengatakan, peminat makanan kreco ini lumayan tinggi. Dalam seharinya dia mampu menghabiskan sekitar 50 kilogram keong sawah.

Harga jual kreco dibanderolnya Rp 5.000 tiap satu kemasan plastik ukuran setengah kilogram. Itu adalah harga umumnya di tempat itu.

"Hari-hari biasa bisa bawa pulang uang Rp 400.000," ujar Supri saat ditemui di tempatnya mangkal.

"Keongnya sekarung saya beli Rp 125.000. Itu mentah dan harus diproses dan dimasak," lanjutnya.

Pria asli Banyuwangi yang tingal di Desa Plosorejo, Kecamatan Gampengrejo Kediri itu sudah berjualan kreco sejak lima tahun yang lalu.

"Hasilnya lumayan untuk membiayai anak-anak sekolah," kata dia.

"Harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang menempel di bagian cangkangnya," ujarnya dalam suatu kesempatan.

Warga Gampengrejo ini menambahkan, memasaknya juga memakan waktu. Setidaknya setiap kali merebus, membutuhkan waktu hingga dua jam.

Perihal bumbu, kata pedagang yang mudah dikenali dari rombongnya yang berwarna kuning ini, setiap pedagang mempunyai ciri khas masing-masing.

Namun bumbu umum yang kerap dipakai adalah bawang merah, bawang putih, empon-empon, garam, cabe, serta parutan kelapa.

"Empon-emponnya ada sereh, jahe, kunyit, kunci, dan lain-lain," ungkap pedagang yang telah bertahun-tahun menjajakan keliling dan akhirnya memutuskan mangkal ini.

Kini Rumen sekadar menyiapkan bahan di rumahnya di Gampengrejo. Gerobaknya yang terletak di kawasan Paron, dipercayakan kepada Deo, anak lelakinya.

"Saya sudah sekitar 6 bulan ini menggantikan bapak," ujar Deo.

Deo sendiri mengaku awalnya tidak tertarik dengan usaha kreco tersebut. Bapaknya sudah beberapa kali membujuknya namun ditolaknya.

Hingga kemudian dia mencoba menuruti saran bapaknya. Tak disangka hasilnya lumayan sehingga dia meninggalkan pekerjaannya sebagai kuli bangunan untuk menekuni usaha kreco itu.

Perhatian pemerintah daerah

Meski dikenal sebagai sentra kreco, kawasan mangkalnya para pedagang tersebut tampak biasa saja dan cukup sederhana.

Tidak ada hal mencolok untuk mempermudah identifikasi tempat itu kecuali warna warni gerobak milik pedagang dan tulisan yang menempel di gerobak itu.

Para pedagang berharap setidaknya ada campur tangan khusus dari pemerintah setempat untuk mengembangkan kawasan tersebut.

Apalagi lokasinya dekat dengan kawasan wisata Simpang Lima Gumul. 

https://surabaya.kompas.com/read/2022/09/26/162126578/mengenal-kreco-kuliner-kenyal-khas-kediri-berbahan-keong-sawah

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke