Salin Artikel

Pemkab Probolinggo: Jembatan Gantung yang Roboh Berumur 20 Tahun, Siswa Juga Menggoyangkannya

Jembatan roboh dan putus karena tak kuat menahan beban. Akibatnya, puluhan siswa dan guru terjatuh dari atas jembatan berketinggian 10 meter itu.

Dari jumlah tersebut, 15 orang terdiri dari siswa dan guru menjalani perawatan dari RSUD Waluyo Jati Kraksaan.

"Jembatan gantung ambruk dikarenakan overload. Ketika berada di atas jembatan, sekitar 36 siswa tersebut berkumpul serta menggoyang-goyangkan jembatan. Karena overload, akhirnya cantolan pemberat jembatan yang ada di ujung itu patah,” kata Hengki saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Menurut Hengki, beban yang ada saat kejadian memang di luar kemampuan.

Sekitar 36 anak berada di atas jembatan pada waktu bersamaan. Jika satu anak beratnya 50 kilogram maka jembatan menanggung beban 1,8 ton.

Siswa yang menggoyang-goyangkan jembatan juga membuat kondisi makin buruk hingga roboh.

"Jembatan gantung harusnya dilewati, kalau diam tentunya akan menambah beban pada jembatan,” jelas Hengki.



Hengki menerangkan, akibat ambruknya jembatan gantung tersebut, beberapa komponen jembatan berjatuhan ke sungai.

Perlu dilakukan perbaikan pada jembatan sisi timur dan barat.

“Untuk penanganan masih dilakukan asesmen di lapangan oleh Dinas PUPR. Pembenahan dirapatkan dengan BPBD karena bencana leading sektornya BPBD. Harapannya secepatnya nanti dari hasil rakor itu bisa menggunakan dana BTT (Belanja Tidak Terduga) untuk perbaikan jembatan,” terang Hengki.

Sebagai bentuk antisipasi kejadian serupa, Hengki mengaku akan melakukan asesmen untuk jembatan-jembatan gantung yang lain yang ada di Kabupaten Probolinggo. Jika memang dari asesmen terdeteksi awal harus ada perbaikan, maka akan segera dilakukan perbaikan.

Pantauan Kompas.com, aparat kepolisian berada di lokasi. Garis polisi terpasang di sisi timur dan barat jembatan.

Sedangkan pelat besi dan rangka jembatan masih menjuntai di sungai.

Sejumlah anak dan warga tampak berkerumun di sekitar jembatan yang menghubungkan dua desa dan dia kecamatan tersebut.

Diberitakan sebelumnya, sekitar 40 siswa SMPN 1 Pajarakan yang terjatuh dari atas jembatan gantung yang putus di Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jumat (9/9/2022).

"Sejauh ini tidak ada korban meninggal dalam kejadian ini, hanya saja 14 siswa dan seorang guru dilarikan ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan akibat luka ringan setelah sebelumnya dirawat di Puskesmas Pajarakan," kata Kepala Kepolisian Sektor Kraksaan Polres Probolinggo Komisaris Polisi Sujianto.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/09/09/154912878/pemkab-probolinggo-jembatan-gantung-yang-roboh-berumur-20-tahun-siswa-juga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke