Salin Artikel

Begini Respons Playtopia Surabaya soal Cucu Risma yang Diduga Diusir dari Tempat Bermain Anak

Perbuatan tidak menyenangkan itu diduga dilakukan oleh petugas playground saat cucu Risma sedang asyik bermain di Playtopia.

Persoalan diduga bermula karena peraturan mengenakan masker yang dinilai tidak diterapkan secara adil.

Penjelasan Playtopia

Penanggung jawab Playtopia cabang Surabaya Dini, memberikan tanggapan atas dugaan tindakan pengusiran tersebut.

Dini mengakui jika kejadian tersebut terjadi di Playtopia cabang Surabaya. Namun, ia enggan menjelaskan kronologi kejadian tersebut.

Ia menyarankan wartawan untuk meminta klarifikasi kepada manajamen Playtopia di Jakarta.

"Kejadiannya memang di sini. Tapi kita di sini cuma cabang, jadi enggak bisa bicara apa pun. Penjelasan harus dari pusat dulu, karena ini memang aturan dari pusat begitu," kata Dini saat dikonfirmasi, Jumat (2/9/2022).

Manajemen Playtopia di Surabaya tidak memiliki wewenang untuk memberikan pernyataan apa pun terkait dugaan pengusiran cucu mantan wali kota Surabaya itu.

Saat ditanya apakah sudah ada pengecekan melalui CCTV, ia mengaku tidak tahu.


Padahal, menurut anak Risma dan menantunya, pihak Playtopia disebut sudah menghubungi Fuad Benardi dan Erra Masita Maharini untuk menginvestigasi para pegawainya yang diduga melakukan pengusiran terhadap cucu Risma.

"Saya belum tahu. Kami menunggu (perintah) dari pusat dulu," kata dia.

"Bisa langsung (menghubungi) Playtopia pusat, di-direct message (DM) (Instagram). Karena kami belum bisa berikan penjelasan apa-apa," lanjutnya.

Anak Risma marah

Seperti diberitakan, cucu Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini diduga diusir dari playground anak di Mal Ciputra World, Surabaya, pada Rabu (31/8/2022) malam.

Sang ayah, Fuad Benardi, tak terima dengan pengusiran anaknya yang sedang asyik bermain di playground.

Ia menyebut, pengusiran itu adalah bentuk diskriminasi terhadap anaknya.

Pengusiran itu bermula saat anak Risma, Fuad bersama istrinya, Erra Masita Maharani, mengajak dua buah hatinya untuk bermain di gerai playground di Mal Ciputra, Surabaya, bernama Playtopia, Rabu (31/8/2022).

Erra menceritakan saat masuk ke Playtopia, playground tempat anaknya bermain, petugas memberitahu bahwa setiap anak dan pendamping wajib mengenakan masker di tempat itu. Hal itu lantaran sudah menjadi bagian dari SOP mereka.

"Di Playground itu, kami memilih paket satu jam. Dari awal sudah ditegaskan kalau anaknya gak pakai masker nanti diperingatkan tiga kali, kalau enggak bisa krunya berhak mengusir," kata Erra saat dikonfirmasi, Kamis (1/9/2022).

Mereka pun menyetujui SOP yang menjadi ketentuan playground itu.

Di dalam playground anak kedua Erra ternyata rewel dan enggan mengenakan masker.

Namun, petugas langsung melakukan pengusiran. Padahal, kata Erra, waktu bermain baru berjalan 20 menit.

"Di dalam saya berusaha membujuk anak kedua saya untuk memakai masker, sembari diingatkan dan dibuntuti terus sama salah satu krunya. 20 menit di dalam akhirnya saya keluar," ujar dia.


Sementara anak pertama mereka, yang masih bersedia mengenakan masker tetap diperkenankan bermain di playground itu, sesuai dengan paket yang mereka bayar, yakni selama satu jam.

"Waktu itu saya pikir keren tempat ini prokes (menerapkan protokol kesehatan) banget, salut," ujar Erra.

Namun masalah dimulai saat Erra dan Fuad menjemput anak pertama mereka setelah selesai bermain selama satu jam.

Saat itu ia melihat banyak anak lain yang dibiarkan petugas bermain meski tak memakai masker.

Melihat hal itu, Fuad pun protes kepada petugas. Ia marah mengapa hanya anaknya yang dibuntuti dan akhirnya diusir dari playground, sementara anak-anak lain masih leluasa bermain meski tak mengenakan masker.

"(Anak lain) itu kok dibiarkan? Enggak ditegur kayak anak saya? Enggak dibuntutin terus kayak anak saya?" kata Fuad kepada wartawan.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/09/02/115002578/begini-respons-playtopia-surabaya-soal-cucu-risma-yang-diduga-diusir-dari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke