Salin Artikel

Bendera Merah Putih Ukuran Besar Akan Terbentang di Tebing Merdeka Trenggalek

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) kembali akan membentangkan bendera merah putih berukuran besar di tebing Gunung Sepikul, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Bendera akan dibentangkan oleh sejumlah pemanjat pada saat upacara bendera Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Seperti tahun sebelumnya, tebing gunung Sepikul yang berada di Desa Watuagung, Kecamatan Watulimo, menjadi pilihan bagi para pemanjat untuk membentangkan bendera merah putih berukuran besar.

“Program kerja rutin dan tahunan Federasi Panjat Tebing Indonesia Pengprov Jawa Timur dan Federasi Panjat Tebing Indonesia Pemkab Trenggalek,” terang FPTI Pengurus Provinsi Jawa Timur Bidang Organisasi, Aries Setiawan melalui pesan singkat, Selasa (16/8/2022).

Nantinya, bendera merah putih berukuran 30x20 meter akan dibentangkan di ketinggian tebing gunung Sepikul. Karena tebing tersebut seringkali digunakan untuk membentangkan bendera merah putih, maka diberi nama Tebing Merdeka Merah Putih.

“Bendera dibentangkan di ketinggian sekitar 250 meter, antara pitch (teras tebing) 6 dan pitch 7,” terang Aries Setiawan.

Sebelum pengibaran, serangkaian persiapan sudah dilakukan oleh para tim dari FPTI Pengda Jawa Timur, sejak Jumat (12/8/2022) lalu. Persiapan diawali dengan pemanjatan jalur, pemeriksaan berbagai perlengkapan, keamanan, serta persiapan fisik para pemanjat.

“Kita memastikan seluruhnya untuk keamanan pemanjat, juga kelancaran pengibaran,” terang Aries.

Aries mengatakan, bendera itu akan dibentangkan terlebih dahulu. Kemudian, pada Rabu (17/8/2022), pada hari pelaksanaan upacara, tim pemanjat yang bertugas mengibarkan bendera akan menarik ke atas secara perlahan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta hormat bendera.

“Sebelum upacara mulai, bendera diturunkan di pitch 6, ketika prosesi pengibaran ditarik oleh tim pengibar ke pitch 7,” terang Aries.


Tim pengibar bendera sebanyak 8 orang pemanjat dari berbagai wilayah. Yakni, Deny Anugrah dari Kabupaten Kediri, Ajat Sudrajat asal Kuningan Jawa Barat, Haerul Faqih asal Makasar Sulawesi Selatan, Roni Galih Syahputra dari Kabupaten Ponorogo, Muhammad Zaki asal Balikpapan Kalimantan Timur, Syadza Azhar asal Bekasi Jawa Barat, dan Dea Putri Kurnalita yang merupakan siswa MTs Negeri 1 Trenggalek serta Muhammad Fajar pelajar SMK Islam Durenan Trenggalek.

“Tim pengibar ada delapan orang pemanjat, beberapa ada yang sudah profesional, dan beberapa ada pemula," ujar Aries.

Selama pengecekan jalur, terdapat sejumlah kendala yang dialami tim, yakni cuaca yang tidak bisa diprediksi. Selain itu, sejumlah sarana serta fasilitas di kawasan tersebut masih dinilai kurang, seperti akses jalan rusak, fasilitas air dan toilet umum kurang dan kawasan berkemah sempit.

“Jalannya menuju tebing rusak sulit dilalui, MCK dan air bersih kurang mencukupi. Sebab setiap kegiatan pengibaran, banyak komunitas dari luar kota yang menginap dan berkemah di sini (tebing sepikul)," ujar Aries.

Tebing Sepikul merupakan tebing dengan dinding terbesar dan tertinggi (big wall) di Jawa Timur dan terdapat 14 pitch.

“Tebing sepikul ini merupakan big wall yang ada di Jawa Timur, bahkan di Indonesia. Sehingga, tebing Sepikul tersebut bisa dikatakan sebagai aset wisata panjat tebing di Kabupaten Trenggalek maupun Provinsi Jawa Timur," jelasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/08/16/124222478/bendera-merah-putih-ukuran-besar-akan-terbentang-di-tebing-merdeka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke