Salin Artikel

Berawal dari Konvoi dan Tak Terima Ditegur, Kelompok Perguruan Silat di Malang Bentrok dengan Warga

Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Sudanco Supriadi, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Akibat bentrok tersebut, 3 orang terluka dan dibawa ke rumah sakit. Dari 3 korban, 2 orang dari anggota PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) dan satu korban dari warga.

Berawal dari konvoi motor

Dikutip dari Surya Malang, bentrokan berawal dari rombongan PSHT yang melakukan konvoi kendaraan bermotor. Sekitar ada 100 orang yang mengikuti konvoi tersebut.

Saat rombongan PSHT melewat Jalan Sudanco Supriadi, warga sekitar merasa terganggu.

Rombongan PSHT disebut melewati jalanan sambil menggeber-geber sepeda motor. Warga yang terganggu kemudian menegur rombongan tersebut.

Namun diduga tidak terima, kelompok PSHT langsung memukuli salah satu warga yang menegur itu.

Rombongan PSHT sampai masuk ke dalam gang, melempari warga dan melempari rumah warga dengan paving.

Mereka juga mengacungkan senjata tajam dan diseret-seretkan ke jalan seolah menantang warga. Selain 3 orang terluka, beberapa ruko dan bangunan di sekitar lokasi juga hancur.

Video bentrokan tersebut kemudian viral di media sosial.

"Kalau tidak salah, sudah tiga kali terjadi. Tapi yang ramai, baru sekarang ini," ujarnya saat ditemui Surya Malang, Minggu (7/8/2022).

Yuli Budiono mengatakan kejadian terakhir terjadi sekitar tahun 2019.

Saat itu, warga di kampungnya menolong seorang pedagang sayur yang sedang melintas di Jalan Sudanco Supriadi.

"Terakhir itu menolong pedagang sayur. Saat itu, seorang pedagang sayur melintas di Jalan Sudanco Supriadi. Saat berpapasan dengan rombongan perguruan pencak silat itu, tiba-tiba pedagang sayur itu langsung diserang dan dipukuli," jelasnya.

Dirinya menerangkan, pedagang sayur itu ketakutan dan langsung berlari masuk ke dalam gang.

"Pedagang sayur itu minta tolong ke kami, karena dipukuli mereka. Padahal, pedagang sayur itu sudah bilang minta ampun ke mereka," pungkasnya.

Pengurus buka suara

Setelah video kerusuhan tersebut viral di media sosial, muncul video imbauan dari salah satu pengurus PSHT cabang Malang Kota.

Hendro Haryoko mengimbau kepada warga PSHT untuk tidak melakukan konvoi di setiap kegiatan peringatan satu abad PSHT dan pengesahan warga baru PSHT Tahun 2022.

"Atas nama segenap pengurus cabang PSHT Malang Kota, mengimbau kepada adik-adik semua untuk tidak melakukan konvoi di setiap kegiatan peringatan satu abad PSHT dan pengesahan warga baru PSHT Tahun 2022," ujarnya seperti dikutip dari Surya Malang.

"Marilah kita menaaati dan mengikuti imbauan Ketua Umum PSHT Pusat Madiun, Kangmas R. Moerdjoko HW agar turut menjaga keamanan, ketertiban dan kondusifitas di daerah masing-masing."

Dalam video itu, ia juga meminta agar imbauan yang disampaikannya itu dapat dilaksanakan.

"Demikian imbauan ini kami sampaikan, atas perhatian dan harap dilaksanakan sebaik-baiknya," tandasnya.

Dia mengungkapkan, insiden itu berawal dari melintasnya konvoi rombongan kelompok PSHT di Kota Malang setelah berkegiatan di Sumberpucung, Kabupaten Malang.

Namun diduga saat melintas di Jalan Sudanco Supriadi terjadi keributan dengan warga sekitar dan menimbulkan insiden pertikaian.

"Kami akan cari pelakunya dan akan kami proses. Kami juga masih mendalami dan melakukan penyelidikan untuk mencari tahu apa duduk perkaranya dan siapa yang terlebih dahulu memicu pertikaian tersebut," kata Budi saat dihubungi, Minggu.

Sementara itu, perwakilan kelompok PSHT, Hendro Suprapto mengatakan, insiden tersebut di luar dugaan pihaknya.

Dia menyampaikan, tidak ada niatan untuk membuat keributan dengan warga.

"Namanya saja Persaudaraan Setia Hati Terate dalam arti guyub rukun," katanya.

Pihaknya juga berkomitmen ke depan akan terus menjaga kondusivitas, ketertiban, dan keamanan di Malang Raya.

"Harapan saya tetap satu komando, jangan terprovokasi terutama di medsos (media sosial) dengan adanya informasi miring yang belum tentu kebenarannya," katanya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Nugraha Perdana | Editor : Priska Sari Pratiwi, Teuku Muhammad Valdy Arief), Tribunnews.com

https://surabaya.kompas.com/read/2022/08/09/120500278/berawal-dari-konvoi-dan-tak-terima-ditegur-kelompok-perguruan-silat-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke