Salin Artikel

Menghindari Penyakit Demam Berdarah dengan Memberantas Jentik

MALANG, KOMPAS.com - Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteran Keluarga (TP PKK) Jawa Timur Arumi Bachsin, mengatakan, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih tinggi. Karena itu, butuh adanya kewaspadaan masyarakat dalam mencegah terjadinya demam berdarah.

Selain itu, menurut Arumi, juru pemantau jentik atau Jumantik harus diaktifkan lagi untuk mencegah kasus DBD sejak dini.

"Saat ini kasus Covid-19 sudah melandai. Maka, perlu diaktifkan kembali jumantik dalam rumah tangga," kata Arumi dalam kegiatan sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Pendopo Kabupaten Malang, Kecamatan Kepanjen, Jumat (5/8/2022).

Tidak hanya itu, Arumi juga menekankan pentingnya memberantas jentik nyamuk dengan 3M Plus. Yakni, menguras dan menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas, plus mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk.

"Jadi sebelum adanya 5M dalam Covid-19, kita sudah punya 3M Plus. Ini harus digalakkan kembali," katanya.

Redaktur Pelaksana Kompas.com, Amir Sodikin mengatakan, pihaknya berkomitmen membantu gerakan Yayasam Enesis dalam gerakan Indonesia Bebas Dengue.

"Sebab, pemberantasan dengue ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Oleh karenanya, kami berterimakasih kepada TP PKK Jawa Timur dan Kabupaten Malang yang telah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan ini," kata Amir dalam sambutannya.

Amir menyebut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat, hingga Juli 2022, jumlah kematian akibat demam berdarah di Indonesia mencapai 400 orang, dari jumlah kasus sekitar 45.000.

"Artinya saat ini kita masih belum terbebas dari dengue ini," tuturnya.


Pihaknya berpesan supaya tidak meremehkan satu ekor nyamuk yang datang menghinggap. Sebab, dipastikan akan ada sekitar 100 ekor nyamuk lain yang berada di sekitarnya.

"Nah, apabila ketika salah satu anggota keluarga kita terserang penyakit demam berdarah, kita tidak bisa memutar waktu untuk bisa membersihkan genangan air yang tersapat jentik nyamuk. Tapi yang bisa dilakukan adalah harus adanya jumantik dalam satu rumah tangga," jelasnya.

Kasus meningkat

Di Kabupaten Malang, berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, jumlah kasus DBD tercatat sebanyak 590 kasus, dalam kurung waktu Januari hingga Juli 2022.

"Dari 590 itu, empat orang di antaranya meninggal dunia," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Mursyidah melalui pesan singkat, Jumat (5/8/2022).

Jumlah itu diketahui meningkat dibanding tahun 2021 lalu.

"Meningkatnya jumlah kasus ini diduga akibat cuaca, sehingga menimbulkan genangan-genangan air yg disukai nyamuk," ujarnya.

"Selain itu, dua tahun terakhir ini semua orang fokus Covid-19, sehingga kurang waspada terhadap lingkungan," imbuhnya.

Kegiatan sosialisasi bertajuk 'Wujudkan Indonesia Bebas Dengue' itu diselenggarakan oleh Kompas.com bekerjasama dengan Enesis Group, Kementerian Kesehatan, TP PKK Jawa Timur, dan TP PKK Kabupaten Malang.

Sosialisasi itu diikuti oleh ratusan kader Tim Penggerak PKK Kabupaten Malang. Selain Redaktur Pelaksana Kompas.com Amir Sodikin dan Ketua TP PKK Jawa Timur Arumi Bachsin, hadir juga dalam kesempatan itu yakni Ketua TP PKK Kabupaten Malang Anis Zaidah, Perwakilan Yayasan Enesis dan Enesis Group Ryan Tirta.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/08/05/210137778/menghindari-penyakit-demam-berdarah-dengan-memberantas-jentik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke