Salin Artikel

Ribuan Nakes di Kediri Menunggu Vaksin Booster Kedua

KEDIRI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota dan Kabupaten Kediri, Jawa Timur, masih menunggu kiriman dosis vaksin dari pemerintah provinsi untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis keempat atau booster kedua bagi tenaga kesehatan (nakes).

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Ahmad Khotib mengatakan, sejauh ini sudah ada sekitar 5.000 nakes yang siap divaksin booster kedua.

"Kita masih menunggu dropping (vaksin)," ujar Ahmad Khotib dalam percakapan dengan Kompas.com, Rabu (3/8/2022).

Sambil menunggu divaksin booster kedua, pria yang juga menjabat sebagai juru bicara Satgas Covid-19 itu, mengatakan, para nakes tersebut saat ini dikerahkan untuk kegiatan prioritas lain, yakni Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).

Adapun jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Kediri hingga kini masih terus bertambah. Data per tanggal 2 Agustus 2022 terdapat lima kasus baru sehingga total menjadi 21.264 kasus. Rinciannya, sembuh 19.960 kasus, meninggal 1.294 kasus dan masih aktif sebanyak 10 kasus.

Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kota Kediri, Hendik Supriyanto mengatakan, para nakes belum divaksin booster kedua karena kekosongan vaksin jenis Moderna yang banyak dipakai oleh para nakes saat booster pertama.

"Nunggu Moderna dari provinsi. Minggu ini datang (vaksinnya)," ujar Hendik.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa vaksinasi booster kedua bertujuan menambah kekebalan tubuh atau imunitas terhadap virus corona. Sebab, imunitas dari vaksin ketiga atau booster telah menurun dalam kurun waktu 6 bulan sejak disuntikkan.

"Vaksin keempat sekarang sudah kita bagi, kita utamakan nakes dulu. Karena sekarang sudah enam bulan, data menunjukkan imunitas menjadi menurun," ujar Budi, seperti diberitakan Kompas.com (27/7/2022).


Jenis vaksin

Kementerian Kesehatan dalam Surat Edaran Nomor SR.02.06/C/3632/2022 tertanggal 29 Juli menyebut beberapa jenis vaksin untuk vaksinasi booster kedua. Yaitu AztraZeneca, Pfizer, Moderna, Sinopharm, serta Sinovac.

Itu mengacu pada rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunizations (ITAGI).

Dikutip dari Kompas.com, penggunaan vaksinasi booster kedua tersebut harus merujuk pada riwayat penggunaan vaksin booster pertama.

1. Jika booster pertama adalah Sinovac, vaksin booster kedua bisa menggunakan:

AstraZeneca: separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

Pfizer: separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

Moderna: dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

Sinopharm: dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

Sinovac: dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

2. Jika booster pertama AstraZeneca, booster kedua dapat menggunakan:

Moderna: separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

Pfizer: separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

AstraZeneca: dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

3. Jika booster pertama Pfizer, booster kedua dapat menggunakan:

Pfizer: dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml

Moderna: separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

Astra Zeneca: dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

4. Booster pertama Moderna, booster kedua dapat menggunakan:

Moderna: separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

5. Booster pertama Sinopharm, booster kedua bisa menggunakan:

Sinopharm: dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

https://surabaya.kompas.com/read/2022/08/03/154336678/ribuan-nakes-di-kediri-menunggu-vaksin-booster-kedua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke