Salin Artikel

Di Balik Indahnya Embun Es di Ranupane, Petani Terancam Gagal Panen

LUMAJANG, KOMPAS.com - Keindahan embun es di Desa Ranupane, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, ternyata dapat merugikan para petani.

Jika embun es menutup batang dan daun tanaman dalam jangka waktu lama, maka tanaman itu terancam akan mati. Sebab, embun es yang menempel pada tanaman membuat proses fotosintesis tidak bisa berjalan normal.

Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Ranupane yang sekaligus petani kentang, Hermanto mengatakan, dengan adanya embun es yang menutupi tanaman, cahaya matahari tidak bisa diserap dengan baik oleh tanaman tersebut.

Akibatnya, tanaman berpotensi mati, khususnya bagi tanaman kentang yang usianya kurang dari dua bulan.

Biasanya, jika sudah terkena embun es, maka daun dan batang tanaman akan layu. Selanjutnya, tanaman bakal membusuk dan mati.

"Batang tanaman kentang usia muda mudah terkena cengkraman embun es, kalau sudah kena dan tebal bisa dipastikan akan layu dan mati," kata Hermanto di ladangnya, Selasa (26/7/2022).

Hermanto menambahkan, fenomena tahunan yang terlihat indah ini sebenarnya tidak disenangi warga lantaran khawatir gagal panen.

"Makanya, orang sini (Ranupane) embun es itu disebut embun upas. Artinya embun yang bisa menjadi racun untuk tanaman," tambahnya.

Sebab, pada bulan itu memasuki musim pancaroba. Cuaca siang hari akan terasa lebih panas, tapi malam hari suhu udara akan berubah menjadi dingin melebihi saat musim hujan.

Embun es akan muncul pagi hari sekitar pukul 05.00-06.00 WIB. Itupun jika tidak kabut yang turun. Praktis, fenomena langka ini menjadi incaran para wisatawan.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/07/26/191304078/di-balik-indahnya-embun-es-di-ranupane-petani-terancam-gagal-panen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke