Salin Artikel

Muncul Fenomena Embun Es di Ranupane Lumajang, Suhu Terendah Capai 7 Derajat Celsius

Suhu dingin ini sudah berlangsung sejak seminggu terakhir hingga menimbulkan embun es di dedaunan saat pagi hari.

Hermanto, salah seorang warga setempat, mengatakan, fenomena embun es memang kerap terjadi di desanya setiap tahun.

Biasanya, embun es akan muncul saat memasuki musim pancaroba. Orang lokal di sana biasa menyebutnya dengan "bun upas".

"Kalau orang sini bilangnya bun upas, ini sering terjadi biasanya bulan Juli-September itu," kata Hermanto di rumahnya, Selasa (26/7/2022).

Hermanto menambahkan, saat fenomena embun es muncul, cuaca di Ranupane terasa sangat dingin. Suhunya bisa sampai nol derajat, bahkan bisa minus.

Saking dinginnya, jika pagi hari tidak ada kabut, dipastikan akan muncul embun es di dedaunan.

"Dinginnya itu sampai ke tulang, walaupun pakai jaket rangkap tiga tetap tembus," tambahnya.

Fenomena alam yang jarang terjadi di negara dengan iklim tropis ini justru menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Banyak pengunjung dari Lumajang bahkan dari luar kota berbondong-bondong untuk melihat secara langsung indahnya embun yang mengkristal seperti tertutup salju.

Yongki, salah satu wisatawan, menjelaskan, untuk bisa melihat embun es, ia harus berangkat dari rumahnya sejak sore hari dan menginap di sana.

Sebab, fenomena embun es ini tidak berlangsung lama. Paling lama hanya satu jam sekitar pukul 05.00-06.00 WIB.

Lewat dari jam itu es sudah leleh karena sudah terkena cahaya matahari.

"Dari Grati, berangkat sore terus bermalam, karena memang kalau sampai sini kesiangan tidak dapat momen esnya," kata Yongki.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/07/26/133717478/muncul-fenomena-embun-es-di-ranupane-lumajang-suhu-terendah-capai-7-derajat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke