Salin Artikel

Fakta Baru Ibu Bunuh Bayi di Surabaya, Korban Dianiaya sampai Berhenti Menangis

SURABAYA, KOMPAS.com - Polisi menemukan fakta baru dalam kasus ibu bunuh bayi di Surabaya, Jawa Timur. Ibu berinisial ES itu menganiaya AD, anaknya yang berusia 5 bulan, berulang kali hingga berhenti menangis dan tewas.

Fakta baru itu diketahui dalam rekonstruksi kasus yang berlangsung di Jalan Siwalankerto Tengah Gang Anggur, Surabaya, pada Selasa (12/7/2022). Dalam rekonstruksi itu, ES memperagakan 19 adegan di lokasi pembunuhan.

Kepala Kepolisian Sektor Wonocolo Roycke Hendrik Fransisco menjelaskan, awalnya ES yang berstatus sebagai tersangka mengaku bayinya tewas setelah dilempar dua kali dan dipukul sekali dengan tangan kosong pada bagian punggungnya.

Namun, berdasarkan hasil rekonstruksi, ternyata korban dilempar sekali, lalu dipukul pada bagian punggung sebnyak dua kali. Setelah itu, korban dipukul di bagian dada yang menyebabkan korban berhenti menangis.

"Setelah itu korban dibalik dan dipukul sekali pada bagian dadanya, setelah itu korban tidak lagi menangis setelah dipukul pada bagian dadanya," kata Roycke saat dikonfirmasi wartawan Selasa malam.

Dia menduga, usai dipukul sekali pada bagian dada, korban mengalami sesak napas dan sirkulasi oksigen terhenti.

Nantinya, fakta baru dalam persidangan itu akan ditambahkan pada berita acara pemeriksaan tersangka.

Rekontruksi, kata Roycke, juga melibatkan ESB, ibu tersangka yang saat ini masih tinggal di rumah tersangka.

Seperti diketahui, kabar kematian AD, bayi 5 bulan, menggemparkan warga Gang Anggur Jalan Siwalankerto Tengah, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, Sabtu (25/6/2022) sore. ESB, sang nenek, tidak kuasa menahan iba melihat jasad cucunya yang mulai membusuk dan berubah warna.

Saat polisi datang mengevakuasi, tubuh jenazah AD sudah menghitam dan mengeluarkan aroma busuk.

Di beberapa bagian tubuh AD juga terdapat luka memar diduga akibat pukulan. Di belakang kepalanya keluar cairan diduga akibat pecahnya pembuluh darah.

Menurut ESB, cucunya yang mengalami stunting akibat kurang gizi itu kerap dianiaya oleh ES, putrinya yang juga ibu kandung AD.

ES disebut kerap melakukan penganiayaan kepada anak keduanya itu apalagi saat sang anak rewel. Di sisi lain, ES sedang ribut dengan suaminya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/07/13/061453478/fakta-baru-ibu-bunuh-bayi-di-surabaya-korban-dianiaya-sampai-berhenti

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke