Salin Artikel

Tertipu Travel Haji, 7 Warga Sumenep Gagal Berangkat ke Tanah Suci, Uang Ratusan Juta Raib

Mereka menjadi korban dugaan penipuan travel haji PT Tirta Baroka Tour and Travel. Padahal mereka sudah telanjur membayar ongkos perjalanan haji hingga ratusan juta rupiah. 

Di antara ketujuh orang tersebut yakni Umar, Miswati, Adam, Tarman beserta istrinya sudah pulang ke kampung halamannya di Desa Jati, pulau Gili Genteng.

Berangkat ke Surabaya

Tasem, kerabat Adam menjelaskan, ketujuh korban tersebut berangkat dari kampung halamannya hendak menuju Surabaya sebelum bertolak ke Arab Saudi pada Kamis (23/6/2022).

Mereka diantar oleh sanak familinya masing-masing yang jumlahnya lebih dari 100 orang. 

"Hampir 200 orang yang mengantar para korban karena senangnya bisa haji dalam waktu singkat," terang Tasem saat dihubungi melalui telepon seluler, Kamis (7/7/2022). 

Ketujuh korban itu diantar sampai Pamekasan. Mereka kemudian dijemput pihak travel di sebuah masjid di Desa Tentenan Barat, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan.

Sebelum dilepas menuju Surabaya, korban dan pengantar masih diajak doa bersama di masjid tersebut.

"Saat diberangkatkan menuju Surabaya, korban masih belum pegang paspor dan visa. Katanya mau diproses ketika tiba di Surabaya," kata Tasem.

Tiba di Surabaya keesokan harinya, ketujuh korban ditempatkan di sebuah rumah kontrakan.

Sedangkan pihak travel beralasan masih akan memproses paspor, visa, dan tiket keberangkatan mereka menuju Arab Saudi. 

Namun setelah ditunggu beberapa hari, surat-surat kelengkapan haji itu tidak kunjung selesai.

Padahal, masing-masing calon jemaah sudah membayar uang Rp 250 juta. 

"Untuk menyelesaikan administrasi, oleh pihak travel para korban diminta tambahan biaya Rp 75 juta lagi. Mereka melunasi tambahan biaya tersebut," imbuh Tasem. 

Sulit dihubungi

Setelah membayar Rp 325 juta, tiba-tiba pihak travel sulit dihubungi. Bahkan alasannya berbelit-belit. 

"Uang itu diserahkan ke pria atas nama Fajar dari pihak travel. Sampai sekarang Fajar ini tidak bisa dihubungi lagi," ungkap Tasem. 

Menurut Tasem, pihak travel menjanjikan akan memberangkatkan mereka pada Rabu (6/7/2022) pukul 24.00 WIB.

Sampai waktu tiba, mereka tak kunjung berangkat dan tidak ada pihak travel yang menghubungi mereka lagi. 

"Daripada kebingungan di Surabaya, akhirnya para korban pulang ke Gili Genteng," tandasnya. 

Menaiki perahu menuju pulau Gili Genteng, mereka disambut tangisan oleh sanak familinya. Mereka sudah yakin bahwa korban sudah kena tipu. 

Kompas.com berupaya menghubungi pihak PT Tirta Baroka Tour and Travel yang beralamat di Jl Raya Condet Ruko Faza Blok RA 2 no 27, Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Namun ternyata tidak aktif.

Akun Facebook PT Tirta Baroka juga sudah lama tidak aktif dengan unggahan terakhir pada 9 Januari 2018.

Sementara dari hasil penelusuran di Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Sikopatuh) Kementerian Agama RI, PT Tirta Baroka juga tidak terdaftar.

"Kami menduga kuat bahwa ketujuh korban sudah tertipu. Para korban juga tidak mengenal dekat dengan pria atas nama Fajar," ujar Tasem. 

https://surabaya.kompas.com/read/2022/07/07/164034078/tertipu-travel-haji-7-warga-sumenep-gagal-berangkat-ke-tanah-suci-uang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke