Salin Artikel

Berharap Cepat Dapat Vaksin PMK, Peternak di Lumajang: Jangan Cuma "Nutup-nutup" Pasar

Meski angkanya sangat tinggi, ternyata perhatian pemerintah pusat untuk Lumajang terkait pemberian vaksin PMK belum tampak.

Warga Lumajang yang kebanyakan mempunyai sapi semakin khawatir terhadap kesehatan hewan ternaknya. Sebab, sudah dua bulan belum ada kejelasan kapan vaksin mulai diturunkan.

"Katanya sapi sehat bisa kena PMK karena yang merawat membawa virus dari sapi sakit. Ini kan berarti sudah gawat. Kalau gitu vaksin ya cepat turunkan. Jangan cuma nutup-nutup pasar," keluh Sutris, peternak sapi asal Kecamatan Gucialit, Sabtu (25/6/2022).

Kebijakan pemerintah menutup pasar hewan juga dianggap kurang efektif. Pasalnya, tiga minggu pasar hewan ditutup, belum ada tanda-tanda penyebaran PMK di Lumajang mengalami penurunan.

Para pedagang sapi justru menjadi pengangguran karena tidak bisa lagi berjualan. Bahkan, tidak sedikit peternak yang menjual sapinya dengan harga murah.

"Penanganan darurat sudah kita berikan dengan empon-empon dan ramuan tradisional lain, tapi vaksin ini jadi harapan kami agar aman dari PMK," ucap peternak sapi lainnya, Sodiq.

Sementara itu, Ketua Satgas PMK Lumajang Teguh Widjayono mengatakan dalam minggu ini 350 ribu dosis vaksin PMK akan diturunkan ke Jawa Timur.

Menurutnya, meski Lumajang tidak lagi menempati urutan pertama hewan terjangkit PMK, banyaknya sapi yang terpapar membuatnya tetap jadi prioritas.

"Minggu ini ada 350 ribu dosis, yang jelas nanti kita masih dalam prioritas vaksinasi tahap pertama ini," jelas Teguh.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/06/25/184754478/berharap-cepat-dapat-vaksin-pmk-peternak-di-lumajang-jangan-cuma-nutup

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke