Salin Artikel

RS Darurat Lapangan Bangkalan Resmi Ditutup, Pasien Covid-19 Dilayani di RS Umum

Hal itu berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/401/KPTS/013/2022 tentang Penutupan RSDL Bangkalan atau Rumah Isolasi OTG Covid-19 Pemprov Jawa Timur yang dikeluarkan pada 15 Juni 2022.

Dalam SK tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan bahwa berdasarkan data kondisi saat ini, penanganan pandemi Covid-19 sudah semakin terkendali dan pemerintah pusat telah melonggarkan kebijakan pemakaian masker.

Hal itu menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 kemungkinan akan segera berakhir dan menjadi endemi.

Selain itu, untuk efisiensi anggaran kegiatan operasional, pelayanan RS lapangan tersebut segera dihentikan dan dilakukan penutupan.

Pertimbangan lain RSDL Bangkalan ditutup karena masa pinjam pakai barang milik negara kepada Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) telah selesai dan harus dikembalikan dan dituangkan dalam berita acara serah terima.

Dengan pertimbangan tersebut, Khofifah memutuskan untuk menutup RSDL Bangkalan yang beralamat di Jalan H. Moh. Noer, Labang, Bangkalan.

Pihaknya juga telah menerima salinan keputusan tersebut pada Senin, (20/6/2022).

"Iya, benar. RSDL Bangkalan resmi ditutup dan pasien Covid-19 dilayani di RS Umum," kata Jadid saat dikonfirmasi, Selasa (21/6/2022).

Menurut Jadid, RSDL Bangkalan memang sudah beberapa waktu zero atau nol pasien.

Dengan dikeluarkannya SK Gubernur Jatim itu, seluruh operasional dan segala hal yang terkait dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab seluruh personel di lingkungan RSDL Bangkalan dalam menangani Covid-19 telah selesai.

"Kini saatnya relawan pendamping pamit, melanjutkan tugas kemanusiaan di tempat lainnya," ucap Jadid.

Jadid menyatakan, selama satu tahun beroperasi, telah terjalin kebersamaan dan gotong royong antara para relawan kemanusiaan yang tergabung dalam RSDL Bangkalan.

Semua personel, baik dokter, perawat, apoteker, analis medis, admin, sarpras, relawan pendamping, CS, Satpam dan personel lainnya dibantu berbagai pihak, telah bekerja maksimal mendedikasikan diri untuk berperan dalam penanggulangan Covid-19, khususnya di Jawa Timur.

Atas nama relawan pendamping, Jadid menyampaikan rasa terima kasih kepada Gubernur Jawa Timur, Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim, BPBD Jawa Timur, beserta seluruh jajarannya yang telah memberikan banyak fasilitas dan dukungan luar biasa selama ini.

Sehingga relawan pendamping dapat melaksanakan tugas kemanusiaan di RSDL Bangkalan dalam rangka membantu mengatasi pandemi Covid-19.

"Terima kasih kepada awak media dan kawan-kawan jurnalis yang sungguh luar bisa membantu kami memberitakan progres dan capaian RSDL Bangkalan serta tiada henti membantu mengedukasi masyarakat tentang protokol kesehatan selama masa pandemi covid-19," kata dia.

Menurutnya, media menjadi salah satu pilar yang cukup kokoh dan signifikan dalam penanggulangan Covid-19, khususnya dalam menyajikan pemberitaan yang dapat membantu masyarakat memahami dan berkontribusi dalam upaya mengatasi Covid-19. 

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua personel RSDLB atas dedikasi dan pengabdiannya pada kemanusiaan dan berharap ke depan bisa berkolaborasi dalam tugas yang mulia ini.

"Insyaallah ini akan menjadi catatan amal kebajikan kita dan semoga Allah selalu memberkati dan meridhoi semua langkah kita," ujar Jadid.

916 pasien

Dari data PPKPC-RSDLB selama satu tahun beroperasi, RSDLB  telah menangai sebanyak 916 pasien Covid-19. Sebanyak 836 orang dinyatakan sembuh, 32 orang dirujuk ke faskes yang lebih tinggi serta 48 orang melanjutkan isolasi mandiri. Sedangkan angka kematian adalah nol.

Dengan ditutupnya RSDLB bukan berarti akhir dari pengabdian Jadid dan kawan-kawan.

Mereka yang tergabung dalam Task Force Kemanusiaan Kantin ITS (TFKKITS) ini masih melanjutkan kegiatan pendampingan kesehatan melalui Relawan Pendamping Kesehatan Masyarakat (RPKM) yang secara berkala memberikan edukasi tentang kesehatan.

"Bagi kami, apa yang bisa kita lakukan atas tugas dan tanggung jawab dalam sebuah misi kemanusiaan adalah ladang untuk bisa berkiprah dan berbuat sebesar-besarnya untuk umat manusia," kata Jadid.

"Jadi tidak ada kata selesai dalam memanifestasikan sebuah visi. Yang ada adalah tantangan dan lahan atau kesempatan lain yang siap menjadi tempat untuk menjalankan misi berikutnya," imbuhnya. 

https://surabaya.kompas.com/read/2022/06/21/103031478/rs-darurat-lapangan-bangkalan-resmi-ditutup-pasien-covid-19-dilayani-di-rs

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke