Salin Artikel

Kisah Tukang Becak Asal Sampang Naik Haji, Kumpulkan Uang dengan Menabung Emas

Holili merupakan calon jemaah haji kloter 20 Embarkasi Surabaya asal Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Ia dijadwalkan terbang ke Arab Saudi bersama 445 calon jemaah lainnya pada Jumat (17/6/2022) pagi.

Ditemui Kompas.com di Asrama Haji Surabaya, pria berusia 60 tahun itu tak berhenti bersyukur karena ditakdirkan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.

"Saya sangat bersyukur sekali bisa berangkat haji tahun ini," kata Holili di Asrama Haji Surabaya, Kamis.

Perjuangannya selama ini mengumpulkan uang untuk biaya haji dari jerih payah sebagai tukang becak terbayar tunai. Uang yang didapat mengayuh becak dikumpulkan sedikit demi sedikit.

Uang yang terkumpul itu dipakai untuk biaya haji untuk dirinya dan sang istri, Busideh.

"Sehari kadang mendapat Rp 30.000 sampai Rp 50.000, kadang juga tidak mendapat apa-apa," ujarnya.

Tak hanya mengayuh becak, Holili juga menjadi kuli angkut di pelabuhan yang tak jauh dari rumahnya di Jalan Permata, Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur.

Hasil kerja keras Holili itu lalu dibelikan emas oleh istrinya. Tujuannya, agar tabungan itu tersimpan dengan baik.

Pada 2011, sang istri mendapat arisan. Uang hasil arisan ditambah dengan hasil penjualan emas yang selama ini ditabung menjadi bekal untuk mendaftar haji.

"Awalnya saya ragu, tapi isteri saya meyakinkan insyaallah akan dibantu oleh Allah SWT," ucapnya.

Meski cukup antusias jelang keberangkatan haji, Holili masih menyimpan duka. Bebeberapa bulan jelang pengumuman keberangkatan pada 2020, istrinya meninggal karena sakit.


Holili sempat menawarkan kepada kedua putranya agar menggantikan kuota ibunya untuk berangkat haji, tetapi kedua putranya menolak.

"Anak-anak saya ingin agar uang jatah ibunya diberikan kepada orang sebagai badal haji atau pengganti ibadah haji ibunya," jelas Holili.

Jelang keberangkatan, Holili semakin bingung karena tidak memiliki cukup uang untuk bekal dan membayar KBIH.

Dia lagi-lagi bersyukur karena ada pihak KBIH yang bersedia memfasilitasi keberangkatan hajinya tanpa dipungut biaya.

"Alhamdulillah, doakan saya dan istri saya menjadi haji yang mabrur," harapnya.

18 kloter

Sementara itu, hingga dua pekan masa pemberangkatan, sudah 8.063 jemaah haji yang tergabung dalam 18 kloter yang diberangkatkan dari Embarkasi Surabaya menuju Madinah Arab Saudi.

Dari jumlah itu, ada tiga calon jemaah haji yang menunda keberangkatan karena sakit. Ketiganya kini dirawat di Rumah Sakit Haji Surabaya.

Mereka terdiri dari satu jemaah kloter 16 dari PAsuruan, satu jemaah kloter 17 dari Pasuruan, dan seorang jemaah kloter 18 dari Lumajang.

"Masih ada tiga jemaah yang tunda keberangkatannya karena sakit," kata Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya Husnul Maram.


Total terdapat 38 kloter dengan 16.967 calon jemaah haji yang akan diterbangkan melalui Embarkasi Surabaya.

Mereka berasal dari 38 kabupaten/kota se-Jatim, ditambah jemaah asal Bali, Nusa Tenggara Timur, Palembang, serta petugas kloter.

Rinciannya, dari seluruh kabupaten/kota se-Jatim sebanyak 16.087 orang, dari Bali 318 orang, NTT 291 orang, Palembang 119 orang, serta petugas kloter 152 orang.

Kedatangan jemaah haji kloter pertama dijadwalkan tiba pada 15 Juli 2022 dan kloter terakhir masuk Asrama Haji pada 14 Agustus 2022.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/06/16/182208678/kisah-tukang-becak-asal-sampang-naik-haji-kumpulkan-uang-dengan-menabung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke