Salin Artikel

Masyarakat Adat di Malang Gelar Tasyakuran Kasus Covid-19 Melandai

Tasyakuran yang digelar di pendopo Museum Singosari itu dihadiri oleh ratusan masyarakat adat. Mereka menggelar doa bersama, sarasehan budaya, hingga pentas seni.

Ketua Panitia Tasyakuran, Yusuf Tanoko mengatakan selama pandemi Covid-19, masyarakat adat merupakan salah satu yang terdampak, karena kegiatan budaya dilarang.

"Sehingga pendapatan kita sebagai pelaku budaya sangat berkurang, akibat aktivitas budaya dan kesenian dilarang," ungkapnya saat ditemui, Minggu.

Dalam kesempatan itu, masyarakat adat menurut Yusuf menggelar doa bersama dengan tujuan untuk keselamatan bangsa Indonesia, agar musibah seperti pandemi virus corona tidak terjadi kembali.

"Masyarakat adat yang datang ini tidak hanya umat muslim, tapi juga dari berbagai penganut keagamaan lain, termasuk penganut kepercayaan lokal," ujarnya.

"Pada kesempatan ini kita sebagai masyarakat adat dan budaya sama-sama berkumpul untuk mendoakan keselamatan bangsa," imbuhnya.

Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto yang juga hadir dalam kesempatan itu mengapresiasi atas pelaksanaan tasyakuran tersebut. Sebab, menurutnya pelaku budaya adalah salah satu kekayaan bangsa yang perlu didorong.

"Memang saat ini kasus pandemi Covid-19 Indonesia mulai meningkat kembali. Tapi partisipasi masyarakat semacam ini perlu didorong demi keselamatan bangsa," katanya.

Sembari dengan itu, Didik berharap masyarakat adat juga diharapkan turut berpartisipasi dalam program vaksinasi.

"Saat ini program vaksinasi booster Kabupaten Malang telah mencapai 55 persen," tuturnya.

Sementara kasus Covid-19 di Kabupaten Malang saat ini tersisa 3 kasus aktif per Sabtu (11/6/2022).

"Semoga dalam beberapa hari ke depan Kabupaten Malang sudah zero Covid-19," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/06/12/160652478/masyarakat-adat-di-malang-gelar-tasyakuran-kasus-covid-19-melandai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke