NEWS
Salin Artikel

Cerita Peternak Sapi di Gresik, Gagal Untung akibat Wabah PMK

GRESIK, KOMPAS.com - Peternak sapi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, gagal meraih untung pada momen menjelang Idul Adha 2022. Sebab, merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) membuat pengembangan ternak sapi dibatasi.

Ahmad Astadi Priyanto (25), salah seorang peternak sapi di Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan, mengatakan, PMK yang melanda saat ini seperti pukulan telak bagi peternak. Apalagi, momen menjelang Idul Adha menjadi kesempatan bagi peternak sapi untuk meraih untung karena permintaan sapi meningkat.

"Saya sekarang ada enam ekor sapi di kandang yang siap jual, dengan kapasitas kandang bisa sampai sepuluh ekor sapi. Ini saya sebenarnya niat mau kulakan (membeli), tapi saya batalkan seiring imbauan dari pemerintah," ujar Yayan, sapaan Ahmad Astadi Priyanto, saat ditemui Kompas.com, Kamis (12/5/2022).

Yayan mengaku, usaha ternak sapi yang dilakukan oleh keluarganya sudah berlangsung lama. Tujuh tahun belakangan, Yayan dan keluarga menjalankan bisnis penggemukan sapi. Biasanya, Yayan membeli sapi dari luar desa atau bahkan luar kota untuk digemukkan dan dijual sebagai hewan kurban saat Idul Adha.

"Setiap Idul Adha saya biasa jualan sapi itu sampai dapat ratusan juta. Biasanya sembilan sampai 10 ekor. Kalau satu ekor biasanya Rp 20 juta, tinggal dikalikan saja mas," ucap Yayan.

Seiring dengan imbauan pemerintah untuk mencegah penularan PMK pada sapi, untuk sementara dirinya tidak bisa mengembangkan usahanya karena sirkulasi sapi dibatasi.

"Kalau tahun-tahun sebelumnya saya biasa cari sapi di Balongpanggang hingga Tuban, terus sapi saya gemukkan dulu sebelum dijual. Tapi dengan ini (adanya PMK) ya mau bagaimana lagi, khawatir menular juga, sebab sekarang sudah ada enam sapi di kandang. Jadi saya tidak jadi kulakan sapi dulu," kata Yayan.

"Kami memang sudah ada rencana itu, dengan dikelola oleh BUMDes untuk meningkatkan kesejahteraan warga di sini. Namun, kami tangguhkan dulu karena sekarang masih ramai PMK, padahal kandang sudah jadi tinggal ditempati," tutur Bahrul.

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani mengatakan, pihaknya sedang memformulasi adanya bantuan kepada peternak yang terdampak PMK. Salah satunya memberikan bantuan melalui dana belanja tak terduga (BTT).

"Kita akan rumuskan Perbup dulu. PMK ini masuk kategori wabah, maka kita bisa alokasikan BTT untuk penanganan. Mungkin penggantian kerugian sapi sakit akan kita berikan, nilainya masih kita rancang. Estimasi Rp 10 juta," kata Yani kepada awak media, Kamis.

Diketahui, ribuan sapi di Gresik, Jawa Timur, terindikasi terinfeksi PMK. Pemerintah membatasi pergerakan sapi untuk mengentaskan wabah tersebut.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/12/215436678/cerita-peternak-sapi-di-gresik-gagal-untung-akibat-wabah-pmk

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Regional
Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Regional
Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Regional
Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Regional
Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Regional
Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Regional
Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Regional
Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Regional
Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Regional
Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Regional
Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Regional
Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Regional
Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke