Salin Artikel

Cerita Rahmat Injak Mortir yang Diduga Masih Aktif di Surabaya, Sempat Kegirangan karena Mengira Besi Biasa

Bom mortir diduga sisa zaman peperangan itu, pertama kali ditemukan teronggok di dasar sungai Kelurahan Jepara, Kecamatan Bubutan, Surabaya, Rabu (11/5/2022) malam.

Pengakuan Rahmat

Adalah Rahmat Ilham (26), pemuda yang pertama kali menemukan bom mortir itu.

Ia mengaku tak sengaja menemukan benda tersebut. Saat itu, Rahmat sedang mencari puing besi sisa rongsokan di dasar sungai Kelurahan Jepara.

Menurut dia, sejak sebulan lalu, sungai tersebut dinormalisasi oleh Pemkot Surabaya. Saat dilakukan normalisasi, kerap ditemukan besi-besi tua di dasar sungai.

Berawal dari mencari besi tua di dasar sungai, kaki Rahmat menginjak benda aneh pada Rabu (11/5/2022) sekitar pukul 19.30 WIB.

"Saya tidak tahu itu benda apa awalnya. Saya di sungai sedang cari besi. Nah, benda itu (mortir) terinjak kaki kanan. Karena kaki saya menginjak sesuatu, saya ambil benda itu. Ternyata mortir," kata Rahmat saat dihubungi, Kamis (12/5/2022).

Sempat kegirangan

Awalnya, ia mengira benda tersebut besi tua. Ia mengaku sempat kegirangan karena penampakannya mirip dengan besi.

Mortir itu memiliki panjang sekitar 20 sentimeter dengan berat enam kilogram.


Rahmat melapor kepada ketua RT setempat Arief dan LPMK Kelurahan Jepara Sutiaji karena lama-lama dia curiga dengan benda itu.

Kemudian, pihak RT melaporkan ke Polsek Bubutan.

Kaget ternyata mortir

Setelah melapor ke Polsek Bubutan, Rahmat dan warga setempat baru mengetahui bahwa benda tersebut merupakan mortir.

Rahmat sempat kaget mendengar informasi tentang benda yang ditemukannya itu. Meski kakinya sempat menginjak mortir, ia bersyukur benda tersebut tidak meledak.

"Saya kaget sekali setelah dapat informasi dari pak RT bahwa benda itu bom mortir yang masih aktif. Rasanya campur aduk, tapi Alhamdulilah, bersyukur bom itu enggak meletus," ucap dia.

Ketua RT setempat, Arief mengaku bom mortir tersebut sempat ia bawa ke rumahnya.

Setelah mengetahui jika benda tersebut adalah bom mortir, dia lantas segera mengevakuasi keluarganya untuk ke luar rumah.

Tak hanya itu, Arief juga menginformasikan kepada warga bahwa ia menyimpan bom mortir hasil temuan warga di rumahnya.

"Setelah tahu ternyata itu bom, rumah saya langsung saya tutup. Karena kalau sampai meledak dan mengenai warga bisa bahaya," kata Arief.

Anggota kepolisian dari Polsek Bubutan segera menuju rumah Arief.

Pihak kepolisian segera melakukan penyisiran, mengamankan area dari jangkauan warga, dan mengambil benda yang diduga bom mortir itu.

"Benda diduga bom mortir itu masih aktif dan sudah diamankan pihak kepolisian. Infonya nanti akan dicek lagi apakah masih ada bom mortir lain di wilayah kami," tutur dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/12/140948478/cerita-rahmat-injak-mortir-yang-diduga-masih-aktif-di-surabaya-sempat

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke