Salin Artikel

Petani di Ngawi Ditemukan Tewas Terkena Jebakan Tikus Beraliran Listrik

Samiran ditemukan tewas di sawah dalam kondisi masih membawa senapan angin.

Kasie Humas Polres Ngawi Iptu Supomo mengatakan, korban diketahui sempat pamit pada keluarga untuk memburu tikus di sawah miliknya.

Korban juga membawa senapan angin untuk perburuan.

"Korban ditemukan oleh tetangga korban yang sawahnya berdekatan dalam keadaan meninggal," ujar Supomo melalui sambungan telepon, Selasa (26/04/2022).

Supomo menambahkan, korban diduga tewas tersengat aliran listrik dari jebakan tikus yang dipasang di sawahnya sendiri.

Korban diduga terpeleset sebelum ditemukan tewas oleh warga.

"Di dekat korban ditemukan ada bekas kaki seperti terpeleset," katanya.


Saat ditemukan, kaki korban terlilit kabel jebakan tikus yang dialiri listrik dari diesel yang dibawa korban.

Dari hasil pemeriksaan tim medis ditemukan luka bakar pada kaki korban.

"Dari hasil pemeriksaan ada luka bakar pada kaki korban. Keluarga menolak dilakukan otopsi," ucap dia.

Supomo mengatakan, pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan jebakan beraliran listrik untuk memberantas hama tikus.

Sebab cara tersebut membahayakan keselamatan petani sendiri. Namun, menurutnya, masih banyak petani yang tidak mengindahkan imbauan tersebut.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/26/192140878/petani-di-ngawi-ditemukan-tewas-terkena-jebakan-tikus-beraliran-listrik

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke