Salin Artikel

Tak Ada Perahu dan Mobil Siaga, Warga Gili Ketapang Sulit Mengakses Rumah Sakit

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Warga Pulau Gili Ketepang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, butuh perahu dan mobil siaga untuk merujuk pasien butuh perawatan di rumah sakit.

Sebab selama ini, warga yang sakit menggunakan perahu umum dan angkutan umum saat dirujuk ke rumah sakit terdekat. Padahal, rumah sakit terdekat yang bisa dijangkau ada di Kota Probolinggo dan Kabupaten Probolinggo yang terpaut jarak yang cukup jauh.

Tidak adanya perahu dan mobil emergency itu membuat perjalanan laut yang harus dilalui membutuhkan waktu yang lama.

Kepala Desa Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Monir mengatakan, warga Gili Ketapang yang hendak ke luar pulau menyeberang ke Pelabuhan Tanjung Tembaga yang masuk wilayah Kota Probolinggo.

Mereka menaiki perahu umum dari Gili ke Tanjung Tembaga. Dari Tanjung Tembaga, mereka kemudian naik ojek atau mobil angkutan umum untuk pergi ke tempat tujuan.

"Naik perahu umum dan mobil umum butuh waktu lama. Warga kami yang sakit juga menggunakan kendaraan umum karena tidak ada perahu dan mobil siaga yang bisa mengantar pasien lebih cepat. Warga kami butuh itu," kata Monir, Sabtu (16/4/2022).

Menurut Monir, di desanya sudah ada puskesmas pembantu lengkap dengan bidan maupun perawat. Hanya saja, di sana masih belum ada dokter.

"Jadi kami kesulitan untuk akses kesehatan baik dari transportasi maupun SDM-nya. Kami harap ada akses kendaraan laut dan darat. Sebab, ketika perahunya ada, terkadang kendaraan yang mengantar ke rumah sakit yang tidak ada," ujar kades yang baru dilantik itu.

Monir menambahkan, warga yang akan melahirkan sering memiliki kendala dalam hal tersebut. Mengingat, kelahiran bisa terjadi kapan saja meskipun tengah malam. Butuh pertolongan cepat.

Menurut Monir, dari rumah warga ke pelabuhan di Gili butuh waktu rata-rata 15 sampai 30 menit. Perahu kecil yang dinaiki dari Gili ke Tanjung Tembaga memakan waktu hingga satu jam. Dari Tanjung Tembaga ke rumah sakit terdekat, warga harus mencari angkutan umum.

"Saya harap ada perahu siaga dan mobil siaga yang standby di pelabuhan Tanjung Tembaga untuk ke rumah sakit terdekat. Warga kami biasanya dirujuk ke RSUD dr Moh. Saleh," harapnya.

Gili Ketapang adalah sebuah desa dan pulau kecil di Selat Madura, tepatnya 8 kilometer di lepas pantai utara Probolinggo. Gili Ketapang terisolasi dari wilayah lain. Tidak ada mobil di pulau itu. Hanya roda dua yang berseliweran.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Anwar Sadad tidak memungkiri bahwa warga Desa Gili Ketapang membutuhkan perahu dan mobil siaga untuk merujuk pasien ke rumah sakit terdekat.

Sadad menambahkan, kesehatan merupakan kebutuhan dasar. Warga Desa Gili Ketapang saat sakit dan butuh pertolongan segera, terhambat perahu dan mobil yang dibutuhkan segera. Sehingga kebutuhan transportasi emergency sangat penting.

"Saya pernah melihat ada ibu-ibu yang mau melahirkan, dibawa perahu kecil. Mobil di Tanjung Tembaga untuk membawa pasien itu ke RSUD Moh Saleh Kota Probolinggo masih harus mencari ke sana kemari," kata Sadad.

Karena itu, Sadad meminta Kades Monir untuk mengajukan bantuan kendaraan dalam perencanaan pembangunan pada 2023.

Warga Pulau Gili Ketapang, kata Sadad, bergerak untuk mengembangkan sektor wisata seperti Snorkeling. Hal itu patut didukung. Namun, Sadad mengingatkan bawah kesehatan adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.

"Kendaraan transportasi emergency merupakan penunjang kebutuhan dasar kesehatan," jelas Sadad.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Shodiq Tjahjono mengatakan, di Pulau Gili sudah ada puskesmas pembantu. Sempat ada motor ambulans di pulau, tapi terhambat karena akses jalan di desa sempit.

"Perahu dan mobil emergency belum ada," ujar Shodiq.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/16/145951778/tak-ada-perahu-dan-mobil-siaga-warga-gili-ketapang-sulit-mengakses-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke