Salin Artikel

Pemkot Malang Kehabisan Anggaran, Perbaikan Jalan Berlubang Belum Merata

MALANG, KOMPAS.com - Selama musim hujan terpantau di berbagai jalan di Kota Malang, Jawa Timur terdapat jalan berlubang.

Pada Kamis (7/4/2022) akun official Instagram dari Wali Kota Malang Sutiaji yakni @sam.sutiaji yang memposting foto-foto kegiatan pengaspalan jalan berlubang.

Postingan tersebut mendapatkan ratusan komentar dari warga net.

Beberapa di antaranya malah memberi tahu jalan-jalan yang masih berlubang dan lainnya mempertanyakan kualitas hasil pengaspalan jalan yang sudah dibenahi sebelumnya.

"Di Jl Ki Ageng Gribig juga Pak banyak lubang," dikutip dari komentar akun Instagram @dew_khum.

"Saran Pak, perbaikan jalannya sekalian yang bagus agar jalan tersebut tidak lubang kembali Pak," dikutip dari komentar akun Instagram @arya.gum.

Sutiaji sendiri dalam kutipan caption-nya menyampaikan bahwa dirinya berupaya untuk peka dalam merealisasikan aspirasi dari warga Kota Malang. Dia memahami bahwa permasalahan jalan berlubang telah meresahkan.

"Bismillah, bertahap penanganan dilakukan, tentu perlu pemahaman dan kesabaran, karena semua pasti inginnya segera, sak dheg sak nyet," dikutip dari akun official Instagram dari @sam.sutiaji.

Kehabisan anggaran


Sedangkan saat ini DPUPRPKP Kota Malang telah kehabisan anggaran untuk pemeliharaan jalan secara insidentil sehingga penanganan yang ada belum merata. Anggaran sebelumnya sekitar Rp 3,8 miliar sudah terserap semua.

"Sudah digunakan semua untuk nambal jalan-jalan yang berlubang itu," kata Kepala DPUPRPKP Kota Malang Diah Ayu Kusuma Dewi saat diwawancarai pada Jumat (8/4/2022).

Diah mengatakan saat ini pihaknya tengah mendata jumlah jalan berlubang di Kota Malang yang menjadi prioritas untuk segera ditangani. Utamanya yang rawan atau kerap terjadinya kecelakaan.

Jumlah titik lubang yang sudah dikantongi mencapai puluhan. Di antaranya seperti di Jalan Veteran, Jalan Ki Ageng Gribig dan lainnya.

"Iya Veteran, kemungkinan Gribig ya, titiknya ya banyak, teman-teman yang ngelist, mungkin puluhan," ujarnya.

Kemudian untuk penggarapan jalan berlubang tidak hanya melalui pemeliharaan secara insidentil saja.

Tetapi dapat dilakukan melalui pemeliharaan secara rutin atau rehabilitasi jalan sesuai perhitungan yang ada.

"Tapi Gribig itu kalau kita lihat banyak lubang, semacam itu kan harus digarap satu ruas, nggak bisa spot-spot," katanya.

Nantinya hasil pendataan akan dilakukan telaah dari TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) Kota Malang untuk mendapatkan persetujuan dimasukkan dalam DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran).

"Selanjutnya masuk ke RKA (Rencana Kerja dan Anggaran) untuk jadi DPA, jadi nggak bisa BTT (Belanja Tidak Terduga) langsung turun gitu," katanya.

Diah juga mengungkapkan untuk pemeliharaan jalan secara rutin setiap tahunnya membutuhkan anggaran dengan kisaran Rp 50 miliar.

Namun hal itu tidak bisa terpenuhi karena adanya keterbatasan.

"Sehingga harusnya jalan pada tahun itu dipelihara, akhirnya molor. Ya jadi terjadi begini ini, ya wajar," katanya.

Lebih lanjut, untuk proses mekanisme yang ada diperkirakan membutuhkan waktu selama satu bulan. Sedangkan untuk memulai pengerjaan fisik sekitar Mei mendatang.

"Kalau melihat keinginan dari Pak Wali ada percepatan, ya mesti sekitar satu bulanan ya, malah kalau bisa sebelum satu bulan sudah tuntas dan Mei harapannya bisa mulai," katanya.

DPUPRPKP Kota Malang juga menargetkan pada akhir 2023 untuk permasalahan jalan berlubang dapat tuntas sesuai hasil pendataan yang ada tahun ini.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/09/224434378/pemkot-malang-kehabisan-anggaran-perbaikan-jalan-berlubang-belum-merata

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke