Salin Artikel

Kronologi Muafan Rohim Kehilangan Uang Rp 297 Juta di Rekening, Berawal dari Panggilan WhatsApp

Uang tersebut adalah uang arisan milik anggota arisan yang dibagikan saathari raya. Peristiwa yang dialami Muafan terjadi pada Kamis (10/3/2022).

Hari itu ia mendapatkan panggilan WhatsApp dari seseorang yang mengaku pegawai bank. Orang tersebut menggunakan poto profil berlogo bank tempat Muafan menyimpan uangnya.

Menurut Muafan, orang yang mengaku dari pihak bank itu menginformasikan jika biaya transfer bulan depan akan naik menjadi Rp 150.000 dari tarif normal hanya Rp 6.500.

"Telepon pertama cuma bilang bahwa mulai bulan depan, tarif transfer naik dari Rp 6.500 jadi Rp 150.000," cerita Muafan, Kamis (31/3/2022)

Muafan selanjutnya diminta membalas pesan WhatsApp untuk memilih tarif normal atau tarif baru.

"Saya cuma balas tarif normal, setelah itu saya ditelepon lagi dan saya jawab nanti saya ke kantor cabang Pasirian saja, dan langsung saya matikan," tambahnya.

Karena risih, Muafan pun kemudian mematikan data seluler dan diketahui ada dua kali panggilan tidak terjawab. Saat itu Muafan sedang pengajian.

"Saya ditelepon dua kali yang saya angkat, yang ketiga kalinya saya matikan karena saya sedang pengajian," kata Muafan,

Namun saat ponselnya dihidupkan, ia menerima SMS banking dan saat dicek, ternyata ada tiga kali transfer ke tiga nomor rekening yang berbeda.

Yakni rekening atas nama E sebesar Rp 99.999.999, PA Rp 99.999.999, dan VD Rp 96.400.000.

Mengetahui hal tersebut, Muafan lalu melakukan laporan ke kantor bank cabang Pasirian. Namun ia diarahan ke kantor pusat.

Tetapi, Muafan diminta untuk menunggu penyelesaiannya dalam 20 hari kerja tanpa ada kepastian dari pihak bank bahwa uangnya akan kembali.

Menurutnya pihak bank hanya menyampaikan permohonan maaf.

"Saya disuruh nunggu 20 hari kerja, tapi tidak ada kepastian uang saya kembali. Jawaban yang saya terima hanya mohon maaf atas ketidaknyamanannya," ujarnya.

Namun setelah 20 hari, tidak ada penjelasan dari pihak bank.

Bahkan menurut Muafan, pihak bank menyalahkan dirinya karena telah memberikan kode OTP kepada orang lain.

"Kata bank waktu saya terima telepon nyerahkan kode OTP tapi tidak diberikan bukti jejak digitalnya. Padahal saya enggak kirim apa-apa. Saya cuma balas pilihan tarif transfer. Cuma hitungan menit uang saya raib ratusan juta, padahal limit kan cuma Rp 100 juta," ungkapnya.

Muafan pun melaporkan kasus tersebut ke polisi dan berharap uang dalam tabungannya tersebut kembali.

"Ini bukan uang saya. Ini uang orang banyak yang dititipkan ke saya buat tabungan puasa dan hari raya, ya tolong dikembalikan," harapnya.

Sementara itu, Kompas.com sudah dua kali berupaya menemui pihak bank cabang Lumajang untuk mengkonfirmasi perihal kasus tersebut. Namun berita ini ditulisn, pihak perbankan belum berkenan memberikan penjelasan apa pun.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Miftahul Huda | Editor : Pythag Kurniati)

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/01/130300778/kronologi-muafan-rohim-kehilangan-uang-rp-297-juta-di-rekening-berawal-dari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke