Salin Artikel

Hubungan Suara Dentuman Keras, Aktivitas Gunung Semeru, hingga Terjadinya Hujan Abu

Aktivitas vulkanik tersebut menyebabkan sejumlah desa di lereng Gunung Semeru, diguyur hujan abu.

Pada Selasa (1/3/2022) malam, warga di lereng Gunung Semeru, tepatnya di Kecamatan Candipuro, Lumajang sempat mendengar suara dentuman keras.

Warga yang panik mendengar suara tersebut kemudian berlarian ke luar rumah.

Kepala Pos Pantau Gunung Semeru Liswanto membenarkan adanya suara dentuman yang terdengar cukup keras.

Menurutnya, dentuman tersebut berasal dari aktivitas Gunung Semeru.

Namun demikian, dentuman hanya terdengar di beberapa wilayah karena pengaruh angin.

"Iya kalau suara letusan biasanya tergantung arah angin," tutur Liswanto, Rabu (2/3/2022).

Ternyata berdasarkan pengamatan Pos Pantau, Gunung Semeru sempat mengeluarkan letusan hingga lava pijar pada Selasa (1/3/2022).

Tercatat ada dua kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 200- 300 meter ke arah Besuk Kobokan.

Tak hanya itu, terjadi letusan dengan asap putih setinggi 500 meter mengarah ke sisi barat daya Gunung Semeru.

Abu vulkanik beterbangan setinggi 300-700 meter setelah letusan terjadi.

Akibatnya hujan abu turun di sejumlah desa di lereng gunung.

"Kejadian ini berlangsung sekitar 900 detik," kata Patria.

Tak hanya itu, Gunung Semeru juga kembali meluncurkan awan panas guguran (APG) pada Rabu (2/3/2022) dini hari.

Luncuran awan panas guguran terpantau sejauh empat kilometer

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lumajang, Miftahul Huda | Editor: Priska Sari Pratiwi, Andi Hartik)

https://surabaya.kompas.com/read/2022/03/02/173000778/hubungan-suara-dentuman-keras-aktivitas-gunung-semeru-hingga-terjadinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke