Salin Artikel

PDI-P Unggul di Sejumlah Survei, Puan: Jangan Lengah

Dia meminta kader tidak lengah meski di banyak survei PDI-Perjuangan unggul dari partai lain.

"Jika kita baca semua survei, PDI-Perjuangan unggul. Jangan lengah dan terlena, hasil survei harus menjadi pendorong semangat, terus turun membantu rakyat," kata Puan saat menghadiri konsolidasi di kantor DPC PDI-Perjuangan Kota Surabaya, Selasa (1/3/2022) malam.

Puan mengatakan, jadwal Pemilu sudah ditetapkan oleh pemerintah dan disetujui semua fraksi di DPR RI yakni akan digelar pada 14 Februari 2024.

"Dua tahun bukan waktu yang panjang, harus bersiap mulai sekarang," tegasnya.

Survei Kepemimpinan Nasional (SKN) yang digelar Litbang Kompas pada Januari 2022 menunjukkan PDI-Perjuangan berada di urutan paling atas.

Hasil survei tersebut menunjukkan elektabilitas PDI-Perjuangan masih berada di posisi pertama dengan angka 22,8 persen, disusul oleh Partai Gerindra 13,9 persen.

Elektabilitas PDI-P meningkat dari angka 19,1 persen pada Oktober 2021, begitu pula dengan Gerindra yang elektabilitasnya bertambah dari 8,8 persen pada bulan yang sama.

Meski dua partai itu tetap berada di posisi dua teratas, terdapat perubahan posisi di peringkat tiga yang kini diisi oleh Partai Demokrat dengan menggeser Partai Golkar.

Dalam survei Januari 2022, elektabilitas Demokrat tercatat naik signifikan dari 5,4 persen pada Oktober 2021 menjadi 10,7 persen.

Sementara, elektabilitas Golkar hanya bertambah dari 7,3 persen pada Oktober 2021 menjadi 8,6 persen pada Januari 2022.

Kenang Surabaya

Dalam acara konsolidasi tersebut, Puan mengaku sekaligus untuk melepas kangen dengan para kader PDI-Perjuangan di Surabaya, kota yang menurut dia kental dengan nilai sejarah dalam perjalanan PDI-Perjuangan.

Ketua DPR RI itu menceritakan betapa dekatnya dia dengan sejarah perjalanan PDI-Perjuangan hingga saat ini, terutama yang berkaitan dengan Surabaya.

Sejak pelajar, Puan mengikuti pasang surut perjuangan Megawati Soekarnoputri dan partai yang dibangun di Indonesia.

Salah satu puncak perjuangan adalah pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) PDI di Sukolilo, Surabaya tahun 1993.

Menurutnya, KLB PDI itu menjadi momen terbuka perlawanan terhadap orde baru, yang ketika itu sedang dalam masa kejayaannya.

Megawati secara de facto terpilih sebagai ketua umum PDI, namun orde baru tidak bisa menerimanya.

"Kejadian di Sukolilo saya hadir, ketika itu baru mau kuliah. Kota Surabaya dalam sejarahnya selalu berada di garda paling depan saat membela Ibu Megawati," terang Puan. 

https://surabaya.kompas.com/read/2022/03/02/074341778/pdi-p-unggul-di-sejumlah-survei-puan-jangan-lengah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke