Salin Artikel

Kronologi Kecelakaan Bus Harapan Jaya Vs Kereta Api Doho di Tulungagung yang Tewaskan 5 Orang

Kecelakaan terjadi di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung sekitar pukul 05.15 WIB.

Bus yang tertabrak kereta adalah salah satu bus dari tiga bus yang membawa rombongan karyawan salah satu pabrik plastik di Tulunggagung.

Mereka berencana akan berwisata ke Kota Batu, Jawa Timur.

Total ada 128 penumpans yang naik di tiga bus bus tersebut. Mereka adalah karyawan toko plastik di Desa Kedaton yang jaraknya tak jauh dari TKP kecelakaan.

Tiga bus tersebut berjalan beriringan. Bus yang tertabrak adalah bus yang berada di urutan kedua.

Ia melintas bertepatan saat datangnya Kereta Api Doho relasi Blitar-Surabaya. Sementara bus pertama lolos dan bus ketiga belum melintas.

Bus kedua yang mengangkut 41 penumpang itu tertabrak di bagian belakang sebelah kanan hingga terlempar dan berputar.

Bahkan kepala bus mmebentur gerbong kedua Kereta Api Doho. Akibatnya bagian depan dan belakang busa

"Bagian belakang tertabrak hingga muter (berputar), lalu bagian depan bus menghantam gerbong ke tiga (KA Rapih Dhoho)," tutur Imam, salah satu warga setempat.

Dikutip dari Tribunnews.com, biasanya lintasan kereta api tersebut dijaga relawan dari warga sekitar.

Namun saat kecelakaan yang terjadi pada Minggu pagi, masih belum ada warga yang berjaga di perlintasan tanpa palang pintu tersebut.

Sesaat setelah kecelakaan terjadi, warga sekitar segera berdatangan ke lokasi untuk membantu para korban. Evakuasi terhadap korban alami kendala bagian tubuh korban yang terjepit badan bus.

Para korban segera dievakuasi ke RSUD dr. Iskak Tulungagung untuk mendapatkan perawatan.

Dilaporkan ada lima orang yang tewas dan belasan orang terluka akibat kecelakaan tersebut.

"Penyebab terjadinya laka karena kelalaian dari sopir bus," ungkap Dirminto saat berbicara di Breaking News Kompas TV, Minggu (27/2/2022) pagi.

"Kronologinya, bus Harapan Jaya melaju dari barat menuju timur, sampai di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di desa Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, ini (sopir) tidak memperhatikan keadaan lokasi setempat, sehingga terjadilah laka," tambah Dirmanto.

Kapolres Tulunggagung AKBP Handono membenarkan jika lima orang tewas saat kecelakaan tersebut.

Empat korban meninggal dunia di lokasi kejadian dan satu orang mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Iskak, Tulungagung.

"Selain itu ada 14 korban luka-luka, baik luka ringan hingga berat di RSUD dr Iskak," ungkapnya,

Dari sejumlah korban luka tersebut, dua di antaranya adalah sopir dan kenek bus.

Handono menuturkan, pihaknya akan meminta keterangan sopir dan kenek bus terkait kecelakaan maut itu.\

Selain itu, polisi juga akan memeriksa early warning system (EWS) di lokasi kejadian.

"Kami tunggu sopir dan keneknya.sehat dulu, baru kita mintai keterangan," jelasnya.

Ia mengatakan usai ditabrak kereta api, badan bus melintang menghadap rel kereta api.

"Selain posisinya melintang, tempatnya juga sempit sehingga sulit ditarik dengan derek," imbuhnya.

Akibat kecelakaan tersebut, sejumlah perjalanan kereta api sempat terhambat.

“Sempat terjadi keterlambatan keberangkataan kereta, setelah bus dievakuasi ke sisi rel, perjalanan kembali normal,” bebernya.

SUMBER: KOMPAS.com (Editor : Michael Hangga Wismabrata, Reza Kurnia Darmawan)

https://surabaya.kompas.com/read/2022/02/27/134300878/kronologi-kecelakaan-bus-harapan-jaya-vs-kereta-api-doho-di-tulungagung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke