Salin Artikel

Sejarah dan Asal-usul Sumenep, Kabupaten Berjuluk “The Soul of Madura”

Luas wilayah Kabupaten Sumenep sekitar 2.093,47 kilometer persegi, yang dihuni oleh 1.124.436 jiwa penduduk.

Sumenep termasuk kabupaten yang memiliki sejarah panjang, yang aktivitas pemerintahan sudah dimulai sejak tahun 1269 Masehi.

Sejarah Kabupaten Sumenep selalu dikaitkan dengan Adipati Arya Wiraraja yang hidup di periode akhir Kerajaan Singasari.

Artinya, pemerintahan di Sumenep sudah berdiri sebelum berdirinya Kerajaan Majapahit.

Sejarah Kabupaten Sumenep

Asal-usul nama Sumenep berasal dari bahasa Kawi atau Jawa Kuno yaitu Songeneb, yang terdiri dari dua kata yaitu “Sung” dan “Eneb”.

Kata Sung berarti relung, cekungan atau lembah. Sedangkan Eneb berarti endapan yang tenang.

Sehingga, kata Songeneb memiliki arti lembah atau cekungan yang tenang. Penulisan kata ini lambat laun berubah menjadi Sumenep.

Adapun kata Sumenep atau Songeneb dapat ditemukan di Kitab Pararaton, saat menceritakan “penyingkiran” Arya Wiraraja dari Singasarai.

Disebutkan, Arya Wiraraja merupakan seorang penasihat sekaligus kepercayaan Raja Kertanegara dari Singasari.

Saat itu, Kertanegara bertekad untuk melakukan penyerangan ke Sumatera, yaitu Kerajaan Sriwijaya.

Namun, Arya Wiraraja memberikan pandangan yang berbeda dengan kemauan Kertanegara.

Wiraraja menyarankan raja untuk menunda serangan, atau mengirim telik sandi terlebih dahulu untuk mengetahui keadaan musuh.

Selain itu, Wiraraja juga menyarankan agar Kertanegara mengantisipasi kemungkinan serangan dari Tartar, karena Kertanegara telah menghina utusan Kubilai Khan.

Ternyata usulan Arya Wiraraja itu membuat Kertanegara marah. Sang raja lantas “menyingkirkan” Wiraraja dengan menjadikannya Adipati di Madura Timur atau Sumenep sekarang.

“Hanata Wongira, babatangira buyuting Nangka, Aran Banyak Wide, Sinungan Pasenggahan Arya Wiraraja, Arupa tan kandel denira, dinohaksen, kinun adipati ring Sungeneb, anger ing Madura wetan”.

Artinya:

“Ada seorang hambanya, keturunan orang tua di Nangka, bernama Banyak Wide, diberi sebutan Arya Wiraraja, rupa-rupanya tidak dipercaya, dijauhkan disuruh menjadi adipati di Sumenep. Bertempat tinggal di Madura timur.”

Penunjukan Arya Wiraraja menjadi Adipati Sumenep terjadi pada 31 Oktober 1269, yang saat ini ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Sumenep.

Sumenep Bumi Sumekar

Julukan Kabupaten Sumenep ada banyak, salah satunya Bumi Sumekar, yang merupakan akronim dari Sumenep Keraton.

Julukan ini diberikan lantaran di wilayah Sumenep terdapat banyak istana atau keraton.

Keraton-keraton atau istana yang ada di Sumenep umumnya merupakan pusat pemerintahan atau tempat tinggal Adipati Sumenep di masa lalu.

Selain julukan itu, Kabupaten Sumenep juga melakukan kampanye city branding dengan tagline “Sumenep The Soul of Madura”.

Kata Soul berarti jiwa, yang merupakan inti dari kehidupan. Sehingga melalui city branding ini Sumenep dianggap sebagai Jiwanya Madura.

Klaim tersebut muncul lantaran Sumenep dianggap cerminan Pulau Madura pada umumnya, baik secara religi, kebudayaan, maupun alamnya.

Sumber:
Sumenepkab.go.id
Academia.edu

https://surabaya.kompas.com/read/2022/02/23/163700878/sejarah-dan-asal-usul-sumenep-kabupaten-berjuluk-the-soul-of-madura-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke