TUBAN, KOMPAS.com - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMA Negeri 1 Tuban, Jawa Timur, dihentikan total lantaran 24 siswanya terpapar Covid-19.
Penghentian PTM tersebut dilakukan sejak Kamis (10/2/2022) agar penyebaran virus melalui transmisi kontak erat tidak meluas. Siswa pun terpaksa belajar secara daring selama PTM itu dihentikan.
Kepala SMA Negeri 1 Tuban, Suparlin mengatakan, sebelum 24 siswanya terinfeksi positif Covid-19, proses PTM di SMAN 1 Tuban berjalan dengan kapasitas 50 persen.
Namun, di tengah pelaksanaan PTM tersebut, terdapat seorang siswa dari kelas 12 MIPA 8 yang sedang sakit dan pergi periksa ke Puskesmas Kelurahan Kebonsari.
Usai memeriksakan kesehatan di Puskesmas, siswa tersebut dinyatakan terindikasi positif Covid-19 dan harus melakukan isolasi.
Selanjutnya, petugas tracing Covid-19 dari Dinas Kesehatan pun mendatangi sekolah untuk melakukan tracing kepada para siswa yang pernah melakukan kontak erat.
"Hasilnya, terdapat lima siswa yang terindikasi positif Covid-19," kata Suparlin saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (15/2/2022).
Setelah ditemukan lima siswa terpapar Covid-19, ternyata banyak siswa di kelas 12 IPS yang sedang mengalami sakit flu, batuk dan sakit tenggorokan yang gejalanya mirip dengan gejala Covid-19.
"Saat diperiksakan di puskesmas, hasilnya bertambah lagi ada sebanyak 18 siswa yang terindikasi positif Covid-19, sehingga PTM terpaksa dihentikan total," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dan PPKB Kabupaten Tuban, Bambang Priyo Utomo mengatakan, untuk sementara ini lembaga sekolah yang PTM dihentikan adalah SMAN 1 Tuban.
"Karena kemarin hasil swab siswa ada yang positif Covid-19," kata Bambang Priyo Utomo, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/2/2022).
Kini, petugas kesehatan masih melakukan proses tracing dan testing kepada siswa dan keluarga yang pernah kontak erat sebagai tindak lanjut.
https://surabaya.kompas.com/read/2022/02/15/204255778/24-siswa-positif-covid-19-ptm-di-sma-negeri-1-tuban-dihentikan-total