Salin Artikel

Bocah 6 Tahun Terjangkit DBD di Tuban Meninggal Dunia, Orangtua Sempat Mengira Demam Biasa

Pasien DBD yang meninggal tersebut adalah bocah berusia 6 tahun asal Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kota, Kabupaten Tuban.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban, Bambang Priyo Utomo mengatakan, pasien tidak bisa ditolong lagi meski sudah dilarikan ke rumah sakit.

Dokter yang menangani pasien tersebut menginformasikan pada saat dibawa ke rumah sakit, kondisi kesehatan pasien sudah menurun drastis.

"Waktu dibawa ke rumah sakit itu sudah terlambat, sehingga sudah tidak bisa tertolong lagi," kata Bambang Priyo Utomo, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (9/2/2022).

Menurutnya, pasien anak yang terkena DBD itu terlambat dibawa ke rumah sakit karena orangtuanya tidak tahu dan menganggap bahwa anaknya mengalami demam biasa.

"Memang orang tuanya nggak tahu kalau anaknya terkena DBD," tuturnya.

Dia pun mengimbau kepada para orangtua yang anaknya mengalami demam dan kulitnya terdapat bintik-bintik merah agar segera membawanya ke rumah sakit.

"Para orang tua harus bisa membedakan demam biasa dengan demam yang disebabkan gigitan nyamuk DBD," jelasnya

Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban mencatat kasus DBD sejak Januari hingga 8 Februari 2022 ini sebanyak 46 kasus dan satu orang pasien meninggal.

Bambang menyebut kasus DBD di tahun ini tidak mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Meski begitu, untuk mengantisipasi lonjakan kasus DBD di Kabupaten Tuban, pihaknya telah berupaya melakukan sosialisasi 3 M atau pemberantasan jentik nyamuk, termasuk juga melakukan fogging.

"Jadi kasus ini menyeluruh terjadi di hampir setiap kecamatan tidak hanya di dalam kota saja dan upaya pencegahan juga sudah kita lakukan," ujarnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/02/09/165136678/bocah-6-tahun-terjangkit-dbd-di-tuban-meninggal-dunia-orangtua-sempat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke