Salin Artikel

Minyak Goreng di Blitar Masih Mahal, Pedagang: Kabar Minyak Murah Hanya di Telinga

Pedagang sembako di Pasar Pon Kota Blitar Didik Santoso mengatakan harga eceran minyak goreng masih belum berubah sejak terjadinya kenaikan harga beberapa waktu lalu.

"Masih mahal, lho mas karena harga kulakannya masih tetap mahal. Pemerintah katanya akan menjamin minyak goreng murah tapi nyatanya harga di tengkulak masih mahal," kata Didik kepada wartawan, Rabu sore.

Dia mengaku tidak mengetahui di mana pihak yang telah menjual minyak goreng murah.

"Tempat tengkulak yang punya minyak goreng murah itu enggak tahu di mana tempatnya," tambahnya.

Didik mengatakan pedagang di pasar-pasar tradisional di Kota Blitar masih menjual minyak goreng curah dan kemasan dengan kisaran harga yang sama, yaitu Rp 18.500 hingga Rp 20.000, kecuali minyak goreng premium.

Kata Didik, para pedagang termasuk dirinya juga sudah sempat mencari tahu agen mana yang memiliki minyak goreng murah, namun hasilnya nihil.

Sejumlah agen besar, kata dia, juga sudah didatangi dengan hasil yang sama.

"Bos-bos minyak goreng yang besar itu juga enggak tahu ditanyain, di mana beli minyak murah? Enggak tahu katanya, belum ada barang yang datang," tuturnya.


Didik mengaku para pedagang dari hari ke hari justru dibuat semakin bingung oleh adanya informasi tentang kebijakan harga Rp 11.500 per liter untuk minyak goreng curah dan Rp 14.000 per liter untuk minyak goreng kemasan.

"Harga Rp 11.500 dan Rp 14.000 itu cuma sampai di telinga. Kalau di pasaran belum ada. Saya ini sampai sekarang belum pernah dapat minyak goreng yang bisa dijual ecer seharga itu," ujarnya.

Pedagang sembako di Pasar Legi Kota Blitar Yuni mengungkapkan hal serupa.

Yuni mengatakan, dirinya juga belum pernah mendapatkan harga kulakan minyak goreng yang dapat dijual dengan harga Rp 11.500 atau Rp 14.000 per liter.

Bukan hanya soal harga, kata Yuni, sejumlah agen kini juga mengaku tidak lagi memiliki stok minyak goreng.

"Sekarang malah banyak agen yang stoknya kosong," tuturnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Hakim Sisworo mengakui belum adanya pedagang yang menjual minyak goreng dengan harga murah yang ditetapkan pemerintah.

Hakim mengatakan, para agen minyak goreng masih menunggu kebijakan dari pabrik terkait subsidi dari pemerintah untuk mematok harga minyak goreng di pasaran.

"Para pedagang masih menunggu kebijakan dari pabrik masing-masing," terangnya.

Mulai langkanya stok minyak goreng, kata dia, kemungkinan karena agen mulai ragu untuk menambah stok.

Hakim menyatakan, pihaknya belum dapat memastikan kapan minyak goreng murah di harga Rp 11.500 dan Rp 14.000 per liter dapat mulai tersedia cukup di pasaran.

Menurutnya, masalah itu berada di luar jangkauan kewenangan instansi di tingkat pemerintah daerah. 

https://surabaya.kompas.com/read/2022/02/02/212545078/minyak-goreng-di-blitar-masih-mahal-pedagang-kabar-minyak-murah-hanya-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke