Salin Artikel

Antisipasi Kelangkaan Minyak Goreng, Pemkot Surabaya Gelar Operasi Pasar di 3 Titik

Operasi pasar digelar di tiga kelurahan di Kecamatan Tandes, Selasa (25/1/2022).

Di titik pertama, Dinkopumdag menyasar kantor Kelurahan Tandes di Jalan Darmo Indah Blok K No 10 Surabaya.

Sedangkan di titik kedua, berada di Balai RW 05, Jalan Balongsari Tama dan ketiga, di kantor Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes.

"Operasi pasar yang digelar hari ini, Pemkot Surabaya menyediakan 85 karton/ 1.020 liter minyak goreng di Kantor Kecamatan Tandes, 85 karton/ 1.020 liter di Balai RW 05 Jalan Balongsari Tama dan 80 karton/ 960 liter di Kantor Kelurahan Manukan Kulon," kata Kepala Dinkopumdag, Fauzie Mustaqiem Yos saat dikonfirmasi, Selasa (25/1/2022).

Pria yang akrab disapa Yos itu menjelaskan, operasi pasar ini sudah digelar beberapa kali di Kota Pahlawan.

Salah satunya pernah digelar di Kecamatan Genteng, Kecamatan Jambangan, Kecamatan Gayungan serta di Pasar Wonokromo yang dihadiri langsung Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

"Kita operasi pasar minyak goreng itu sebetulnya sudah lama, sejak minggu lalu sebelum Kemenko RI itu turun di Pasar Wonokromo, saat itu Pak Wali Kota juga hadir," kata Yos.

Bahkan, Wali Kota Eri turun untuk kedua kalinya memantau peredaran minyak goreng di toko ritel modern pada Minggu (23/1/2022).

Pantauan ini dilakukan untuk memastikan harga minyak goreng yang beredar di Kota Surabaya tetap stabil dan sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp 14.000 per liter.

Pemkot Surabaya melalui Dinkopumdag juga kembali menggelar operasi pasar hingga 28 Januari 2022 mendatang.

"Totalnya, hingga sekarang operasi pasar sudah digelar di 10 kecamatan lebih. Kalau sampai tanggal 28 Januari ternyata masih ada (kenaikan harga), kita gerakkan lagi," jelas Yos.

Ia mengungkapkan, operasi pasar di kecamatan se-Kota Surabaya ini bertujuan memberikan kemudahan masyarakat mendapat minyak goreng.

Pasalnya, saat ini minyak goreng di beberapa pasar dan toko ritel mulai kehabisan stok.

Untuk mendapatkan minyak goreng pada saat operasi pasar, masyarakat diminta membawa fotokopi KTP yang ditunjukkan kepada petugas kecamatan dan kelurahan.

Setelah itu, per orang hanya diperbolehkan membeli minyak goreng maksimal 2 liter dengan harga per liternya Rp 14.000.

"Kita batasi pembeliannya. Per kotak itu isinya 12 liter, di tiap kelurahan itu ada 100 kotak minyak goreng. Artinya ada 1.200 liter minyak goreng per kelurahan," ujarnya.

Untuk mengatasi kenaikan harga minyak goreng, dia juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jatim, Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia (Aprindo) Jatim dan distributor minyak goreng.

"Kalau masih ada kenaikan harga, kami tetap gelar operasi pasar. Kami juga akan mengundang stakeholder yang berkaitan dengan minyak goreng," tutur dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/25/145331178/antisipasi-kelangkaan-minyak-goreng-pemkot-surabaya-gelar-operasi-pasar-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke