Salin Artikel

Kapal Berisi 20 Nelayan Tersambar Petir di Situbondo, 4 Tewas Termasuk Juragan

Akibat peristiwa tersebut, empat dari total 20 nelayan yang berada di kapal tewas, termasuk pemilik kapal.

Kronologi

Perahu kayu warna cokelat kombinasi merah itu mulanya berangkat melaut sore hari ketika hujan turun deras, disertai angin kencang dan petir.

Saat kapal itu melaju 10 kilometer dari daratan, petir tiba-tiba menyambar.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencanan Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, Gatot Trikorawan, ada empat orang yang tewas tersambar petir.

"Meninggal 4 orang termasuk pemilik kapal atas nama Wagiso 55 tahun. Luka-luka 3 orang dan 1 orang belum diketahui keberadaannya," kata Gatot, Jumat.

Sementara itu, ada 12 orang dalam kapal tersebut yang selamat dari sambaran petir.

Saksi sekaligus korban selamat mengatakan, saat petir menyambar, belasan orang tersebut membungkukkan badan menghindari petir.

Saat petir tak lagi menyambar, mereka melihat empat kawan mereka tak lagi bergerak dan satu orang hilang.

"Meminta tolong masyarakat sekitar untuk mengevakuasi keempat korban tersebut ke Puskemas Wonorejo Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, dan Puskesmas Wongsorejo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi," kata Gatot lagi.

Kecamatan Banyuputih di Kabupaten Situbondo berbatasan langsung dengan Kecamatan Wongsorejo di Kabupaten Banyuwangi.

Korban meninggal dan hilang dalam kejadian tersebut adalah warga Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo.

Sementara sebagian nelayan yang selamat dari sambaran petir merupakan warga Desa Bimorejo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi.

Gatot mengatakan, pihaknya telah melaksanakan asesmen di lapangan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk Pos Sar Jember.

Koordinasi dilakukan untuk mencari satu korban hilang.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/01/102315878/kapal-berisi-20-nelayan-tersambar-petir-di-situbondo-4-tewas-termasuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke