Salin Artikel

Nadeo Kecil Suka Keloni Bola Saat Tidur, Ini Cerita Ibunda Kiper Timnas Indonesia

Aksinya yang mampu menahan bola, dianggap menjadi titik balik semangat para pemain hingga berakhir dengan kemenangan 4-2 untuk Indonesia.

Soal kepiawaiannya bermain bola, Nadeo yang berasal dari Kediri, Jawa Timur, itu sudah menghabiskan banyak waktu untuk mengasah kemampuannya.

Dari keterangan keluarga, minat pemain berusia 24 tahun itu pada sepak bola sudah tampak sejak dia masih balita.

Ninuk Indahsari (50), ibu Nadeo mengatakan, mulai menyadari adanya bakat bermain sepak bola sejak Deo, sapaan Nadeo, berusia sekitar 4 tahun.

"Saat itu, ya, paling bermain-main bola di rumah saja. Saya dan Daddy-nya yang bergantian jadi penjaga gawang," ujar Ninuk ditemui di rumahnya di Desa Tawang, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (28/12/2021).

Bahkan saking cintanya dengan sepak bola, kata Ninuk, ada kebiasaan Nadeo yang tidak bisa ditinggalkan.

Putranya tersebut selalu membawa bola dan sarung tangan penjaga gawang sebagai teman tidurnya.

"Bolanya itu dikeloni," ungkap istri dari Anton Satriya (52) ini.

Pihak keluarga berupaya mengarahkan hobi Deo itu di sekolah sepak bola meski dengan berbagai konsekuensi, termasuk menembus jarak yang lumayan jauh karena antar jemput saat latihan.

Selain itu, juga membagi waktu dengan aktivitas lainnya seperti mengaji. Mengaji, menurut Ninuk, merupakan kebiasaan di kalangan keluarganya.

"Jadi, ya, waktunya diatur untuk sekolah, les bola, dan mengaji," ujar Ninuk.

Bagi dia, Deo adalah pribadi yang baik. Sikapnya ceria, penurut, supel dan tidak sombong. Kesehariannya juga diisi selayaknya anak-anak umumnya.

Bahkan hingga saat ini, meski statusnya telah menjadi pemain bola profesional,

Jika pulang ke rumah, Deo juga tetap menjadi pribadinya. Tidak banyak yang berubah.

"Kalau pulang, ya ada saja yang dikerjakan. Misalnya cabuti rumput yang banyak tumbuh di depan (rumah)," ujar Ninuk.

Setidaknya ada dua sekolah sepak bola yang turut berjasa pada karir Nadeo. SSB pertama yang diikuti adalah SSB Airlangga yang ada di Desa Tawang.

Di SSB itu, Nadeo menghabiskan waktu sekitar 2 tahun. Kemudian, saat usia 7 tahun Deo berpindah ke SSB Macan Putih yang ada di Kediri.

Dari SSB Macan Putih itu Nadeo mendapatkan banyak gemblengan dan juga kesempatan bertanding dari berbagai lawan untuk meningkatkan pengalamannya.

Banyak prestasi yang diraih saat bersama SSB Macan Putih. Selain event lokal, juga nasional. Di antaranya juara 2 Piala Toyota di Jawa Tengah hingga juara 1 Manchester United Premier Cup kualifikasi Jawa Timur.

Bahkan saat masih usia 18 tahunan, ujar Ninuk, Nadeo juga sudah pernah memperkuat Timnas U-19 yang saat itu melawan tim Singapura di Singapura.

Hingga kemudian banyak tawaran dari klub-klub bola nasional namun Borneo FC menjadi klub yang diliriknya dan akhirnya mengantarkan karirnya saat ini.

"Awalnya di Borneo FC hanya penjaga gawang cadangan, trus saya suruh sabar karena semua butuh proses. Akhirnya menjadi penjaga gawang inti itu," lanjut wanita yang membuka usaha salon kecantikan dan juga gerai minuman segar ini.

Soal gerai minuman itu, saat ini Ninuk mempunyai tiga cabang gerai. Dan usaha itu juga merupakan dukungan dari Nadeo.

"Makanya itu di gerai ada foto besar Deo," ungkap Ninuk.

"Kalau Daddy-nya sekadar hobi saja, bukan pemain bola," ujarnya.

Kebetulan, kakek Deo yang bernama Sandoyo juga penggila bola. Bahkan merupakan pemain bola yang cukup dikenal pada zamannya.

Kakeknya tersebut tergabung dalam klub bola Joko Tole yang berasal dari Desa Tawang. Meski hanya klub liga Tarkam, namun saat itu klub tersebut cukup dikenal.

"Kalau kakeknya masih ada, pasti dia akan bangga ada yang meneruskan profesinya," ujar Ninuk.

Pesan keluarga untuk Nadeo

Perjalanan hidup Nadeo masih panjang. Baik perjalanan karirnya maupun kehidupan pribadinya.

Sang ibu pun senantiasa menyampaikan nasihat sebagai pijakan bagi anak tunggalnya itu.

"Jangan sombong, karena kesombongan itu bisa menjatuhkan diri sendiri," kata Ninuk.

Selain itu, dukungan keluarga juga diberikan untuk pertandingan final nanti. Keluarga berharap Nadeo bisa tampil maksimal demi Tanah Air.

"Tetap semangat, jaga kekompakan tim. Tunjukkan ke dunia bahwa Timnas Indonesia bisa juara dan pulang membawa medali emas," pesan Ninuk kepada Nadeo.

https://surabaya.kompas.com/read/2021/12/28/164529078/nadeo-kecil-suka-keloni-bola-saat-tidur-ini-cerita-ibunda-kiper-timnas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke