Salin Artikel

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jembatan Sawunggaling Surabaya

SURABAYA, KOMPAS.com - Jembatan Sawunggaling yang menghubungkan frontage road sisi barat Jalan Raya Wonokromo dengan Jalan Gunungsari Surabaya telah diresmikan dan mulai beroperasi pada Sabtu (1/5/2021).

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar jembatan tersebut.

Kepala Dishub Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan, salah satu tujuan pembangunan Jembatan Sawunggaling adalah untuk mengatasi bottleneck (penyempitan) di Jalan Raya Wonokromo.

Dengan hadirnya Jembatan Sawunggaling, maka diharapkan antrean atau kepadatan kendaraan dapat teratasi.

"Saat ini kendaraan dari Jalan Wonokromo yang akan menuju ke Jalan Gunungsari dan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), dapat langsung lurus melewati Jembatan Sawunggaling," kata Irvan, saat dihubungi Selasa (4/5/2021).

Sedangkan, bagi kendaraan yang akan menuju ke arah Jalan Darmo atau Jalan Diponegoro, kata Irvan, tetap diarahkan melewati dua jembatan lama yang memiliki tiga dan satu lajur.

"Ke arah Jalan Darmo atau Diponegoro tetap melewati jembatan yang lama. Jadi, ada dua jembatan lama, tinggi dan rendah itu masing-masing memiliki tiga dan satu lajur," ujar dia.

Bagi kendaraan yang akan menuju ke Mapolsek Wonokromo, dapat melintas di Jembatan Sawunggaling.

Demikian pula bagi angkutan umum yang akan masuk ke TIJ dari arah Jalan Wonokromo juga dapat melewati Jembatan Sawunggaling.

"Jadi, mau ke arah Jalan Gunung Sari, Wiyung dan Mastrip itu dapat melewati Jembatan Sawunggaling. Mau ke arah TIJ dan Polsek Wonokromo juga dapat melewati Jembatan Sawunggaling," ujar dia.

Irvan menuturkan, arus lalu lintas di jembatan yang memiliki panjang 136 meter itu, diberlakukan sistem satu arah, yakni dari arah selatan menuju ke utara.

"Kemudian, untuk Jalan Pulo Wonokromo, diberlakukan satu arah (masuk ke dalam), kecuali bagi roda 2," terang dia.

Dalam seminggu ke depan, pihaknya bakal terus menyosialisasikan rekayasa lalu lintas Jembatan Sawunggaling kepada masyarakat.


Sebab, dari hasil evaluasinya, masih ada beberapa kendaraan yang memang ingin melewati Jembatan Sawunggaling tapi tujuan ke arah Jalan Darmo dan Diponegoro.

"Kami akan sosialisasi terus minimal seminggu ke depan," ungkap Irvan.

Di samping itu, ia juga mengimbau masyarakat agar tidak parkir di tepi jalan sekitaran Jembatan Sawunggaling.

Sebab, berdasarkan catatan Dishub Surabaya, sejak dioperasikannya jembatan itu, terpantau beberapa pengendara masih memarkir kendaraannya di bawah rambu larangan parkir sekitar jembatan.

"Kami juga sosialisasikan kepada warga agar tidak parkir di tepi jalan. Karena dapat menghambat laju kendaraan yang akan ke arah Jembatan Sawunggaling. Itu kami tertibkan juga," kata dia.

Seperti diberitakan, Menteri Sosial Tri Rismaharini bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan Jembatan Sawunggaling dan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), Jalan Joyoboyo, Kelurahan Sawunggaling, Wonokromo, Surabaya, Sabtu (1/5/2021).

Kini, impiannya meresmikan jembatan yang menjadi ikon baru Kota Surabaya dan TIJ akhirnya terwujud.

Pembangunan dua proyek infratruktur tersebut memang digagas Risma saat masih menjabat Wali Kota Surabaya.

Bahkan, saat dilantik sebagai Menteri Sosial oleh Presiden Joko Widodo, Risma sempat akan langsung meresmikan dua proyek tersebut.

Namun, keinginan Risma untuk meresmikan Jembatan Sawunggaling dan Terminal Intermoda Joyoboyo baru terwujud hari ini. 

Dalam kesempatan itu, Risma berterima kasih karena telah diundang Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk meresmikan Jembatan Sawunggaling dan Terminal Intermoda Joyoboyo.

"Saya terima kasih diundang di peresmian ini, yang mana saya bukan Wali Kota Surabaya," kata Risma usai peresmian Jembatan Sawunggaling dan TIJ di Surabaya, Sabtu (1/5/2021).

https://surabaya.kompas.com/read/2021/05/04/084055078/ini-rekayasa-lalu-lintas-di-jembatan-sawunggaling-surabaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke