Salin Artikel

"Sejak Awal, Saya Diberi Tahu Risiko Pekerjaan Suami, Saya Harus Siap Sambil Berdoa yang Terbaik"

Sebuah tikar dibentangkan di depan pagar rumah tersebut. Beberapa warga terlihat duduk sambil melantunkan doa. Mereka datang usai shalat tarawih.

Istri Serda Guntur, Berda Asmara mengaku cemas menunggu kabar tentang pencarian KRI Nanggala-402 dan suaminya.

Ia menunggu setiap pesan yang masuk dari grup WhatsApp para istri anggota TNI Angkatan Laut.

Perempuan yang berprofesi sebagai dosen itu berharap suaminya pulang dengan selamat.

Meski cemas, Berda mengaku tahu risiko pekerjaan suaminya.

"Sejak awal bekerja, saya selalu diberi tahu tentang risiko pekerjaan suami. Jadi saya harus siap, tapi saya terus berdoa diberi yang terbaik," kata Berda di rumahnya, Kamis.

Kabar tentang KRI Nanggala-402 yang hilang kontak cukup mengagetkan keluarga, khususnya pihak mertua Serda Guntur.

Pasalnya, Serda Guntur bersama istri dan anaknya sering menghabiskan waktu di rumah mertuanya saat bebas tugas.

Sejumlah kerabat dan tetangga di rumah mertua Serda Guntur pun akan menggelar tahlilan hingga kapal selam buatan Jerman itu ditemukan.


"Doa tahlil dan yasin akan terus dibacakan setiap malam sampai KRI Nanggala-402 ditemukan," kata Laluk Endrajani, pemimpin doa yang juga tetangga mertua Serda Mes Guntur Ari Prasetya di lokasi.

Sebelumnya, Kapuspen TNI Mayor Jenderal TNI Achmad Riad mengatakan, sebanyak lima KRI dan satu helikopter diterjunkan untuk pencaran KRI Nanggala-402.

Lebih dari 400 personel terlibat dalam pencarian kapal selam buatan Jerman tersebut.

KRI Nanggala-402 merupakan salah satu kapal selam yang resmi menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia pada 1981.

KRI Nanggala dibuat di Jerman pada 1977. Kapal selam itu diterima TNI AL pada 1981.

KRI Nanggala-402 diperkirakan hilang di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 95 kilometer dari utara Pulau Bali.

Kapal selam berpenumpang 53 personil tersebut sedang mengadakan latihan menembak torpedo.

(KOMPAS.com/Achmad Faizal)

https://surabaya.kompas.com/read/2021/04/23/041500678/-sejak-awal-saya-diberi-tahu-risiko-pekerjaan-suami-saya-harus-siap-sambil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke