Salin Artikel

Muntah Darah 5 Hari Setelah Vaksin Covid-19, Mario Ternyata Infeksi Paru-paru, Ini Penjelasannya

Mario adalah warga Dusun Tengah, desa Potoan Laok, Kecamatan Palengaan.

Lima hari sebelum kejadian tersebut, Mario menerima dosis kedua vaksin Covid-19 tepatnya pada Rabu (7/4/2021).

Namun setelah menerima vaksin kedua, Mario sering tidur bahkan ia tak melakukan aktivitas apapun termasuk tak masuk kantor.

Kondisi Mario semakin menurun hingga ia muntah darah dan tak sadarkan diri pada Senin sore sekitar pukul 15.00 WIB.

Oleh keluarga, Mario langsung dibwa ke Puskesmas Larangan Badung.

“Karena kondisinya drop dan muntah darah, langsung saya bawa ke Puskesmas Larangan Badung menggunakan mobil keluarga,” ujar Tabri saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/4/2021).

Ia mengatakan saat di puskesmas, tenaga medis yang ada kesulitan menusukkan jarum suntik. Saat itu, perawat menduga pasien mengalami pembekuan darah.

“Kata perawat Puskesmas ada pembekuan darah. Namun setelah dicoba beberapa kali, akhirnya jarum suntik bisa masuk,” imbuh Tabri.

Ia mengatakan Mario bercerita jika tak merasakan gejala apapun setelah vaksinasi dosis pertama dan kedua.

Mario juga tak merasakan gejala saat 30 menit observasi setelah suntikan vaksin dosis kedua. Namun gejala kantuk berat mulai dirasakan setelah ia pulang ke rumah.

Sementara itu Humas Satgas Covid-19 Kabupaten Pamekasan Sigit Priyono mengatakan Mario menerima vaksin Sinovac dan saat ini, pihaknya masih mendalami kejadian tersebut.

“Masih diselidiki oleh Dinkes Pamekasan. Yang jelas, jenis vaksin yang digunakan adalah Sinovac, bukan jenis lain,” kata Sigit saat dikonfirmasi.

Ia menjelaskan saat datang ke puskesmas, Mario dalam keadaan batuk berdarah namun secara fisik ia normal.

Setelah uji lab ditemukan infeksi paru-paru.

“Awalnya kami menduga penyakitnya TBC. Namun setelah uji lab ada infeksi paru-paru,” ujar Siti Mudrihatun saat dihubungi lewat ponsel, Selasa.

Ia juga menjelaskan jika Mario sudah batuk sebelum disuntik vaksin dosis pertama. Namun karena dianggap batuk biasa, Mario mengabaikannya.

Saat kondisi batuknya semakin parah dan disertai darah, keluarga baru membawa Mario ke puskesmas.

“Tidak ada korelasinya antara vaksinasi dengan penyakit yang dialami pasien saat ini,” jelas Siti.

Dokter yang akrab dipanggil Icha ini mengatakan Mario sedang menjalani perawatan di puskesmas. Ia tak direkomendasikan pulang karena infeksinya masih cukup tinggi.

“Nanti kami evaluasi lagi perkembangan penyakitnya. Kalau sudah normal lagi, baru bisa pulang,” imbuh Icha.

Namun menurutnya, kondisi Mario sudah mulai membaik dan batuknya sudah tak lagi berdarah.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Taufiqurrahman | Editor : Dheri Agriesta)

https://surabaya.kompas.com/read/2021/04/14/154500078/muntah-darah-5-hari-setelah-vaksin-covid-19-mario-ternyata-infeksi-paru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke