Salin Artikel

Buntut Aksi Pesawat Kertas di Rumah Dinas Wali Kota Malang, Pengamanan Diperketat

Rumah dinas yang berada di Jalan Ijen itu, dilempari pesawat kertas atau kertas yang dilipat menyerupai pesawat.

Sekitar 10 orang yang melakukan aksi di depan rumah dinas juga membakar flare di pinggir jalan atau luar pagar.

Kepala Satpol PP Kota Malang Priyadi mengatakan, pihaknya memperketat penjagaan rumah dinas wali kota setelah insiden tersebut.

Biasanya, rumah dinas wali kota dijaga empat personel Satpol PP yang bergantian dalam tiga sif.

Kini, Priyadi menambah jumlah personel Satpol PP yang berjaga menjadi 14 orang.

"Sekarang ditambah satu regu (berisi) 10 orang untuk pengamanan," kata Priyadi saat dihubungi, Senin.

Aksi itu bukan teror

Aksi pelemparan pesawat kertas dan pembakaran flare itu terekam dalam video yang belakangan viral di aplikasi pesan instan.

Dalam video itu terlihat flare berwarna merah menyala di luar pagar. Sementara seorang anggota Satpol PP memungut satu dari sejumlah pesawat kertas yang dilempar ke halaman rumah dinas wali kota.


Kapolsek Klojen Kompol Nadzir Syah Basri menjelaskan, aksi itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Ada sekitar 10 orang yang terlibat dalam aksi itu.

Nadzir menegaskan, aksi tersebut bukan teror buat wali kota. Pesawat kertas itu berisi aspirasi dari para pelemparnya.

"Ini bukan teror, hanya sekedar menyampaikan aspirasi dari mereka terkait masalah Yayasan Arema (klub sepakbola)," katanya di lokasi.

Pesan dalam pesawat kertas itu berisi tentang tuntutan untuk menyelamatkan Yayasan Arema.

"Intinya adalah pesan selamatkan Arema. Intinya itu saja," katanya.

Diketahui, Arema saat ini terpecah menjadi dua, Arema FC dan Arema Indonesia.

(KOMPAS.com/Andi Hartik)

https://surabaya.kompas.com/read/2021/04/06/084648778/buntut-aksi-pesawat-kertas-di-rumah-dinas-wali-kota-malang-pengamanan

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke