Salin Artikel

Jual Pentol Goreng, Omzet Ibu Rumah Tangga Ini Capai Rp 4 Juta Per Hari

MADIUN, KOMPAS.com - Meski hanya berjualan pentol goreng, Luki Dariyanti (43), seorang ibu rumah tangga asal Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, tergolong sukses.

Betapa tidak, dalam satu hari, Yanti panggilan akrab Luki Dariyanti, mampu meraup omzet yang tidak sedikit untuk kategori UMKM.

Memanfaatkan teras rumahnya, Yanti membuka warung pentol goreng dengan omzet pendapatan setiap hari mencapai Rp 4 juta.

Meski sederhana menu yang disediakan, warung Pentol Goreng Ceker Lunak Mbak Yanti ini tidak pernah sepi dari pengunjung.

Ratusan porsi pentol goreng yang dibuat selalu ludes disikat pembeli karena memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan penjual lainnya.

Kepada Kompas.com pekan lalu, Yanti menceritakan awal mulanya berbisnis pentol goreng sejak tahun 2007 lalu.

Kenekatan berjualan pentol lantaran ingin menambah pendapatan keluarga.

Sebelum membuka warung pentol goreng di rumahnya, Yanti menjual jajanan pentol dengan menitipkan produknya di kantin-kantin sekolah yang ada di Madiun.

“Untuk pertama kali saya belum jualan pentol goreng. Saat itu saya jual pentol rebus dulu,” kata Yanti.

Setelah beberapa bulan berjalan, rupanya jualan pentol rebus kurang diminat di pasaran. Saban harinya, banyak dagangannya yang kembali karena tidak laku di pasaran.

Tak ingin terus merugi, Yanti lalu memutar otak agar jualannya laku di pasaran. Yanti lalu mencoba pentol yang dahulunya direbus diganti dengan digoreng.

Satu tusuk berisi sepuluh pentol goreng dijual murah meriah Rp 1.000.

Tak diduga, pentol goreng tusuk diminati pasaran di kanting-kantin sekolah.

“Dalam satu hari seratus tusuk pentol goreng saya laku semuanya,” kenang Yanti.

Mendapatkan respons positif dari pasar, Yanti akhirnya memutuskan membuka warung sendiri di teras rumahnya.


Pembukaan warung di rumahnya tidak lagi membuatnya sibuk mengantar dan mengambil pentol goreng di kantin sekolah.

Untuk menarik minat pembeli yang sasarannya anak-anak sekolah dan remaja, saat awal buka warung ia mempromosikan tiga hari makan gratis.

Cara itu berhasil untuk menarik minat para remaja sekaligus memperkenalkan warung pentol goreng.

Beberapa tahun berjalan, warung pentol goreng milik Yanti mulai ramai dikunjungi konsumen sejak tahun 2010. Para pembelinya pun tidak hanya dari kalangan pelajar dan remaja saja.

Orang dewasa hingga orangtua pun beramai-ramai datang ke warung milik Yanti. Mereka penasaran ingin mencoba pentol goreng racikan Yanti.

Beda dengan pentol keliling

Yanti mengklaim pentol goreng racikannya berbeda jika dibandingkan pentol yang dijual penjual pentol keliling.

Ia memastikan pentol buatannya berbahan dasar perpaduan daging sapi, daging ayam serta tepung kanji.

Cita rasa pentol goreng buatannya makin enak bila ditambah dengan saus sambal pedas racikannya.

“Paling enak kalau makannya pas masih hangat dengan saus pedas yang juga saya buat sendiri,” kata Yanti.

Tak hanya itu, konsumen dipastikan menikmati pentol dalam kondisi panas lantaran baru akan digoreng saat dipesan.

Untuk membuat saus pedas itu, Yanti menghabiskan lima kilogram cabai rawit segar atau dua kilogram cabai kering.

Sebagai pelengkap hidangan, Yanti juga menyediakan es sirup janggelan dan aneka kerupuk bagi yang ingin menikmatinya. Satu porsi pentol goreng dijualnya Rp 10.000.

Ia pun juga menjual ceker ayam, sayap ayam dan kepala ayam dengan tulangnya sudah kondisi lunak.

“Kami juga menjual ceker ayam yang dalam sehari rata-rata bisa ludes terjual 1.000 biji, sayap ayam dua kilogram, dan kepala ayam 20 biji," ujar dia.


Untuk berjualan pentol di warung, Yanti dibantu dua karyawan. Dalam satu hari, bisa menghabiskan 35 kilogram pentol.

Sementara saat akhir pekan, Sabtu dan Minggu bisa mencapai 40 kilogram pentol per hari.

Dari hasil jualannya setiap hari, omzet yang diperoleh Yanti mencapai Rp 4 juta pada hari biasa. Sementara di akhir pekan atau hari libur, omzetnya bisa naik mencapai Rp 5 juta.

“Pendapatan kotor dari jualan ini, sehari bisa mencapai Rp 4 juta. Tapi kalau hari libur bisa mencapai Rp 5 juta,” kata Yanti.

Pelanggan hingga luar kota

Pelanggan pentol goreng Yanti tidak hanya dari Kota Madiun dan Kabupaten Madiun saja.

Pelanggan dari luar kota seperti Sragen, Mojokerto dan Surabaya acapkali mampir di warungnya untuk menikmati satu porsi pentol goreng buatannya.

Bahkan, saat pandemi ini, masih banyak pelanggan dari luar kota yang mampir ke warungnya.

Meski makin ramai pembelinya, Yanti belum berpikir membuka cabang di tempat lain.

Ia hanya menginginkan warungnya tetap terus ramai.

Untuk itu ia harus menjaga cita rasa pentol bikinannya dengan bahan yang benar-benar berkualitas.

https://surabaya.kompas.com/read/2021/03/26/134546378/jual-pentol-goreng-omzet-ibu-rumah-tangga-ini-capai-rp-4-juta-per-hari

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke