Salin Artikel

Aris, Kolektor Ratusan Keping Uang Kuno dari Era Majapahit hingga Awal Republik

NGANJUK, KOMPAS.com – Tidak banyak orang yang pernah melihat atau memegang berbagai macam uang kuno dari era Kerajaan Majaphit hingga awal Republik Indonesia.

Namun, Aris Trio Effendi (35), warga Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, memiliki ratusan keping uang kuno dari era Majapahit hingga awal-awal Indonesia merdeka.

Ratusan uang kuno itu disimpan di kediamannya.

“(Ini) koleksi pribadi, enggak (beli). Saya pun kalau beli jelas enggak mampu, harganya mahal-mahal,” kata Aris, sambil memegang uang gobog era Majapahit, Minggu (14/3/2021).

Pantauan Kompas.com, Aris mengoleksi ratusan keping uang kuno dari uang gobog yang berlaku era Majapahit, uang kepeng China kuno, uang logam gulden, sen, hingga rupiah.

Aris juga memiliki uang logam 1 sen dan uang 1 rupiah.

“Sen itu mata uang awal era antara transisi (Pemerintah Kolonial) Belanda perubahan ke Indonesia, awal-awal pakai itu,” kata dia.

Aris menuturkan, ratusan keping mata uang kuno yang dikoleksinya ini merupakan peninggalan atau warisan keluarga.

Kemudian, ia juga mendapatkan uang kuno itu dari warga sekitar.

“Sini itu kan (Ngetos) peradaban Majapahit-nya cukup lama. Saya dapatkan (uang kuno) dari masyarakat sekitar sini yang menemukan di sekitaran rumahnya,” papar Aris.


Menurut Aris, selama ini banyak orang yang datang menawar koleksi uang kuno miliknya. Namun, penawaran tersebut tak pernah ia terima, selalu ditolak.

“Banyak yang nawar. Tapi, saya sendiri enggak pernah menjual. Satu (koin) pun enggak pernah jual,” tutur dia.

“Sering dari luar kota, tamu-tamu itu banyak (yang menawar), dia itu ingin punya memiliki. Tapi, saya sendiri juga berat untuk mengeluarkan barang itu,” lanjut Aris.

Aris bercerita, dirinya pernah didatangi seseorang yang menawar uang gobog motif wayang koleksinya. Orang tersebut menawar uang gobog senilai Rp 5 juta per keping.

Lalu pernah juga ada orang yang berkunjung ke kediamannya. Orang itu menawar uang sen kuno milik Aris dengan harga Rp 300.000 hingga Rp 400.000 per keping. Tawaran itu semuanya ditolak.

“Karena nyarinya sulit. Itu saja orang menemukan di pekarangan, di sawah atau di sungai itu belum tentu dia tiap hari mendapatkan,” ujar dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2021/03/14/154111478/aris-kolektor-ratusan-keping-uang-kuno-dari-era-majapahit-hingga-awal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke