Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Sebut Penguasa seperti Era Orba, Anas: Jangan Sampai Demokrasi Mundur

Kompas.com - 30/11/2023, 15:58 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum mengatakan bahwa Gerakan Reformasi 1998 merupakan gerakan koreksi atas kekuasaan otoriter Rezim Orde Baru (Orba).

Anas mengharapkan elemen bangsa berupaya agar demokrasi Indonesia tidak mengalami kemunduran sehingga kembali ke pola kekuasaan Orba yang otoriter.

“Karena demokrasi kita sekarang ini dimulai dari reformasi yang ditujukan untuk mengoreksi Orde Baru,” ujar Anas di sela acara Konsolidasi Pemenangan Pemilu 2024 di Blitar, Rabu (29/11/2023).

Baca juga: Pastikan PKN Dukung Salah Satu Capres, Anas Urbaningrum: Diputuskan pada Waktu yang Tepat

Hal tersebut sekaligus mengomentari pernyataan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri bahwa penguasa saat ini sudah bertindak seperti penguasa Orde Baru.

“Jangan sampai demokrasi kita mengalami kemunduran. Harus maju terus. Tidak boleh mundur,” tambahnya.

Baca juga: Saat Jokowi dan Kaesang Tanggapi Sentilan Megawati soal Penguasa Orde Baru...

Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB-HMI) era 1990-an itu menilai pernyataan Megawati yang merupakan tokoh nasional yang turut memberikan dukungan pada gerakan reformasi yang diusung kaum muda dan mahasiswa seharusnya didengarkan.

Menurut Anas, pihak yang saat ini berkuasa sebaiknya melihat pernyataan Megawati sebagai hal positif dari tokoh nasional yang memberi peringatan agar Indonesia tidak tergelincir lagi pada pola kekuasaan otoriter.

“Setiap perbincangan politik yang dimunculkan ke publik harus dilihat dalam konteks dan sisi positifnya. Kalau ada yang mengingatkan, itu kan hal bagus,” tuturnya.

Anas menilai bahwa pihak yang saat ini berkuasa memang memiliki sejumlah rapor demokrasi yang negatif meskipun tidak dipungkiri juga memiliki nilai positif.

“Ada hal-hal yang menurut saya harus dikoreksi. Ada juga yang sudah baik. Bagian lain harus didorong lebih kuat. Jangan sampai demokrasi kita stunting,” ujarnya.

Namun Anas tidak menyodorkan contoh konkret terkait sisi positif dan negatif dari pemerintahan saat ini.

Baca juga: Kaesang Tanggapi Megawati soal Penguasa Orde Baru: Menghina Presiden Ditangkap Enggak?

Begitu juga ketika dimintai tanggapan adanya kekhawatiran pada ketidaknetralan aparat negara dalam Pemilu 2024, Anas kembali menyebutkan, kekhawatiran itu sebagai pengingat bagi penguasa dan aparat negara.

“Aparat kan memang diperintahkan oleh Undang-Undang untuk netral, ya jaga netralitas,” ujarnya.

Anas mengatakan, netralitas aparat negara dari berbagai matra akan berkontribusi sangat besar pada berlangsungnya Pemilu 2024 secara adil sehingga hasilnya pun memiliki legitimasi tinggi.

“Maka nanti peserta Pemilu 2024, apakah partai, apakah pasangan capres-cawapres, tidak akan banyak protes pada hasilnya. Siapa yang menang akan ‘legitimate’. Yang kalah tidak ada alasan untuk tidak menerima hasilnya,” kata Anas.

Sebagaimana diberitakan, di hadapan peserta Rapat Koordinasi Nasional Relawan Ganjar-Mahfud di Jakarta, Senin (27/11/2023) lalu, Megawati melontarkan kritik keras kepada penguasa yang diia sebut sudah bertindak seperti penguasa di masa Orde Baru.

“Mestinya Ibu enggak boleh ngomong gitu, tapi Ibu sudah jengkel, tahu enggak? Kenapa Republik ini penuh pengorbanan, tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti waktu zaman Orde Baru?” kata Megawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Remaja Hanyut Bersama Motor, Jasad Ditemukan 30 Km dari Titik Kejadian

Remaja Hanyut Bersama Motor, Jasad Ditemukan 30 Km dari Titik Kejadian

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com