Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Lutung Jawa di Situbondo Masih Marak, Dilakukan Secara Online

Kompas.com - 31/05/2023, 18:06 WIB
Ridho Abdullah Akbar,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SITUBONDO, KOMPAS.com - Penjualan satwa lutung jawa atau Trachypithecus auratus di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, masih marak terjadi. Pelaku menjual satwa dilindungi itu secara online melalui media sosial.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, penjualan satwa tersebut di antaranya dilakukan di grup Facebook 'Jual Beli Motor Situbondo'.

Tidak sampai sehari setelah diunggah, anak lutung berwarna oranye tersebut telah terjual.

"Namanya meti betina, aman ke anak kecil dan ke semua orang," tulis pemilik akun Facebook yang mempromosikan penjualan lutung jawa itu pada Selasa (30/5/2023).

Baca juga: Diserang Lutung Jawa di Depan Rumah, Remaja di Pandeglang Luka-luka

Harga jual hewan tersebut Rp 700.000 per ekor.

Kompas.com melakukan penelusuran secara digital untuk menghubungi secara langsung penjual lutung jawa itu.

Melalui sambungan telepon, penjual menyatakan bahwa hewan yang dipostingnya telah laku terjual.

"Sudah laku mas seharga Rp 700.000," ungkap si penjual via telepon kepada Kompas.com, Rabu (31/5/2023).

Baca juga: Pelepasliaran Berkala sejak 2014, Populasi Lutung Jawa di Hutan Malang Selatan Kini Capai 100 Ekor

Pada kesempatan itu, penjual juga menawarkan untuk mencarikan hewan dengan kondisi yang sama. Menurutnya, penangkapan anakan lutung tidak sulit, dengan syarat harganya sama yakni Rp 700.000.

"Kalau mau pesan bisa mas, sama persis kayak yang di video itu, gampang dapatnya dan sudah biasa jual saya," katanya.

Masih marak terjadi

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur, Nur Patria Kurniawan menyatakan, penjualan satwa dilindungi masih marak terjadi dan paling sering ditemui di media sosial Facebook.

"Kami sering menelusuri aksi penjualan ilegal satwa dilindungi di media sosial, namun sulit untuk dideteksi, selalu ganti-ganti akun, bahkan BKSDA sudah bekerja sama dengan Polda Jatim," katanya.

Dia juga menjelaskan bahwa anak lutung ketika masih kecil berwarna oranye. Nanti, ketika sudah dewasa, warna rambutnya akan berubah menjadi hitam seperti lutung pada biasanya.

"Lutung ketika masih kecil warnanya oranye, namun ketika sudah dewasa berubah warna menjadi hitam," ucapnya.

Penjualan lutung jawa dilarang menurut Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Ancaman hukumannya, penjara maksimal 5 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

1.370 Warga Blitar Terjangkit DBD dalam 4 Bulan Terakhir, 7 Meninggal

1.370 Warga Blitar Terjangkit DBD dalam 4 Bulan Terakhir, 7 Meninggal

Surabaya
Wartawan Trans Media Dipiting hingga Ditantang Duel oleh Oknum Satpam saat Meliput Kebakaran di GM Plaza Lumajang

Wartawan Trans Media Dipiting hingga Ditantang Duel oleh Oknum Satpam saat Meliput Kebakaran di GM Plaza Lumajang

Surabaya
Isa Bajaj Cabut Laporan Dugaan Kekerasan pada Anaknya

Isa Bajaj Cabut Laporan Dugaan Kekerasan pada Anaknya

Surabaya
Isa Bajaj Cabut Laporan setelah Bertemu Dhimas yang Tak Sengaja Tabrak Anak Sang Komedian

Isa Bajaj Cabut Laporan setelah Bertemu Dhimas yang Tak Sengaja Tabrak Anak Sang Komedian

Surabaya
Terkait Aksi Pasangan Mesum di Kota Malang, Polisi Minta Keterangan Pegawai Kedai Es Krim

Terkait Aksi Pasangan Mesum di Kota Malang, Polisi Minta Keterangan Pegawai Kedai Es Krim

Surabaya
Pelaku Pelecehan Payudara Berkeliaran di Kota Malang, Seorang Mahasiswi Nyaris Jadi Korban

Pelaku Pelecehan Payudara Berkeliaran di Kota Malang, Seorang Mahasiswi Nyaris Jadi Korban

Surabaya
Mobil Angkutan Siswa di Blitar Tabrakan Beruntun, 7 Orang Terluka

Mobil Angkutan Siswa di Blitar Tabrakan Beruntun, 7 Orang Terluka

Surabaya
Kakak Adik Buat Sabu di Rumah Kontrakan Pasuruan, Pelaku Berdalih Bisnis Kosmetik

Kakak Adik Buat Sabu di Rumah Kontrakan Pasuruan, Pelaku Berdalih Bisnis Kosmetik

Surabaya
Setelah 6 Jam, Kebakaran GM Plaza Lumajang Berhasil Dipadamkan

Setelah 6 Jam, Kebakaran GM Plaza Lumajang Berhasil Dipadamkan

Surabaya
PDI-P Beri Ruang Pertama untuk Petahana pada Pilkada Kabupaten Malang 2024

PDI-P Beri Ruang Pertama untuk Petahana pada Pilkada Kabupaten Malang 2024

Surabaya
Cerita di Balik Video Pertunangan Bocah 7 Tahun di Madura, Berawal dari Janji di Tanah Suci 8 Tahun Lalu

Cerita di Balik Video Pertunangan Bocah 7 Tahun di Madura, Berawal dari Janji di Tanah Suci 8 Tahun Lalu

Surabaya
Polisi Cabuli Anak Tiri Selama 4 Tahun, Nenek Korban: Hukum, Pecat, Tak Ada Ampun

Polisi Cabuli Anak Tiri Selama 4 Tahun, Nenek Korban: Hukum, Pecat, Tak Ada Ampun

Surabaya
Anak Anggota DPRD Surabaya Terseret Kasus Dugaan Penganiayaan, Bermula Kaca Mobilnya Dilempar Batu

Anak Anggota DPRD Surabaya Terseret Kasus Dugaan Penganiayaan, Bermula Kaca Mobilnya Dilempar Batu

Surabaya
Rumah Via Vallen di Sidoarjo Digeruduk Orang, Adik Diduga Tersangkut Kasus Gadai Motor

Rumah Via Vallen di Sidoarjo Digeruduk Orang, Adik Diduga Tersangkut Kasus Gadai Motor

Surabaya
Kebakaran GM Plaza Lumajang, 1 Satpam Dilarikan ke RS akibat Sesak Napas

Kebakaran GM Plaza Lumajang, 1 Satpam Dilarikan ke RS akibat Sesak Napas

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com