BANGKALAN, KOMPAS.com - Jabatan Mohammad Fahad (Ra Fahad) sebagai ketua DPRD Bangkalan diganti sejak Selasa (30/5/2023).
Posisi Ra Fahad digantikan oleh teman satu partainya yaitu Effendi yang juga Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Bangkalan.
Pengumuman pergantian posisi dilakukan saat Rapat Paripurna Pengumuman Pergantian Ketua DPRD Bangkalan Sisa Masa Jabatan 2019-2024 di Ruangan Gedung Cipta Indra Cakti Dharma DPRD setempat, Selasa (30/5/2023).
Baca juga: Istri Muda Bupati Nonaktif Bangkalan Tolak Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi Suaminya
Pimpinan Sidang H Fatkhurrahman mengatakan bahwa pergantian Ketua DPRD Bangkalan Ra Fahad menjadi kewenangan khusus di internal Partai Gerindra.
Perombakan itu disebut menjadi hal yang biasa dilakukan.
"Hasil dari rapat paripurna ini kami ajukan ke Gubernur melalui Plt. Bupati. Baru nanti Gubernur memutuskan,” kata dia, saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, Rabu (31/5/2023).
Selama belum disetujui oleh Gubernur, lanjutnya, kewenangan ketua masih di bawah ketua lama.
Sementara itu, Ra Fahad menjelaskan bahwa pergeseran posisi seperti yang dialaminya adalah hal yang biasa dilakukan oleh partai sebagai bentuk penyegaran.
"Rollingan ini seperti halnya di Kabupaten Pamekasan kan dua tahun setengah, di sini kita hampir empat tahun. Memang ini diusulkan oleh partai agar ada penyegaran," kata Fahad.
Fahad menegaskan tidak ada penyebab yang berkaitan dengan persoalan pribadinya.
Dia juga memastikan tidak mencalonkan diri dalam Pileg 2024 nanti.
"Tidak, ini tidak kontrak politik dari awal. Ini murni penyegaran saja. Setelah rollingan ini posisi ada di komisi C," kata dia.
Fahad menyampaikan terima kasih kepada 49 anggota DPRD Bangkalan lainnya atas kerja sama dan dukungan selama dirinya menjabat.
Baca juga: Sidang Kasus Jual Beli Jabatan di Bangkalan, Hakim Heran Wanita Ini Bisa Tahu Rahasia Negara
"Pesan saya kepada seluruh anggota DPRD Bangkalan, kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya, telah membantu dalam menjalankan tugas kedewananan selama ini," terang dia
Ra Fahad juga memohon maaf kepada seluruh warga Bangkalan apabila selama menjabat ditemukan kebijakan yang tidak berkenan di hati warga.
"Kepada warga Bangkalan saya memohon maaf sebesar-besarnya karena saya manusia biasa tidak lepas dari salah dan dosa," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.