2 Pelajar di Blitar Bertabrakan Saat Berangkat Sekolah, 1 Tewas

BLITAR, KOMPAS.com – Dua pelajar di Blitar, Jawa Timur, bertabrakan ketika keduanya sama-sama sedang dalam perjalanan ke sekolah mengendarai sepeda motor pada Rabu (24/5/2023) sekitar pukul 7.00 WIB. Akibatnya, salah satu di antaranya tewas.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Wlingi AKP Tamim Anwar mengatakan, pelajar yang terlibat kecelakaan itu yakni M Hasan Mubarok (18) dan Dicky Pratama (18). Kecelakaan itu terjadi di jalan raya Desa Beru, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.

“Satu pelajar atas nama M Hasan Mubarok meninggal akibat luka di bagian kepala, sedangkan satunya lagi, Dicky Pratama, mengalami luka ringan,” ujar Tamim saat dikonfirmasi wartawan.

Baca juga: Di Blitar, Harga Telur Capai Rp 31.000, Daging Ayam Rp 38.000 Per Kilogram

Pihaknya menduga, kecelakaan terjadi akibat kecerobohan kedua pelajar yang sama-sama memacu sepede motor dalam kecepatan tinggi pada jam-jam sibuk di jalan raya.

Kata Tamim, kecelakaan fatal itu terjadi saat Hasan mengendarai sepede motor Honda Vario dari rumahnya di Desa Mandesan, Kecamatan Selopuro menuju sekolahnya, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kabupaten Blitar, di Kecamatan Wlingi.

Baca juga: Okupansi Capai 200 Persen, Perjalanan KA Dhoho Relasi Blitar-Surabaya Ditambah

Sedangkan Dicky berangkat dari rumahnya di Kelurahan Bajang, Kecamatan Talun, dengan mengendarai sepeda motor Suzuki Satria menuju sekolahnya, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI, di Kecamatan Wlingi.

Di lokasi kejadian, kedua pelajar yang berkendara dari arah berlawanan tersebut berbenturan adu muka. Akibatnya, tubuh kedua pelajar terpelanting ke aspal jalan.

Hasan, lanjutnya, meninggal karena benturan yang mengakibatkan luka parah di bagian kepala, sedangkan Dicky hanya mengalami luka ringan.

“Korban Hasan meninggal beberapa saat setelah tiba di rumah sakit,” jelasnya.

Lokasi kejadian itu hanya beberapa ratus meter dari lokasi MAN 2 Blitar dan SMK PGRI Wlingi yang sama-sama terletak di Kelurahan Beru.

Tamim membenarkan bahwa kedua pelajar yang terlibat kecelakaan sama-sama tidak memiliki SIM C.