Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arsip Kuno Masa Penjajahan Belanda Akan Dikembalikan ke Indonesia

Kompas.com - 23/05/2023, 13:25 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Arsip kuno penting pada zaman penjajahan kolonial Belanda akan segera dikembalikan ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dokumen cukup tua berupa arsip kegiatan Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang dilaporkan ke Ratu Belanda setiap bulan itu, akan diserahkan melalui Lembaga Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

Kepala ANRI, Imam Gunarto mengatakan, arsip-arsip tersebut dimiliki oleh Belanda. Tapi, arsip selama menjajah masih tersimpan di ANRI.

"Jadi, kita punya perjanjian dengan negara bekas penjajah. Arsip yang dibawa secara digital sudah dikembalikan ke Indonesia. Selanjutnya, akan menyusul arsip berharga lainnya,” kata Imam, saat peringatan Hari Kearsipan Nasional ke-52 di Banyuwangi, Selasa (22/5/2023).

Baca juga: Gudang Arsip Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Pekanbaru Terbakar

Menurut Imam, selama ini arsip era kolonial itu banyak disimpan negara-negara bekas penjajah Indonesia, yakni Belanda dan Portugis.

Seperti arsip pembahasan BPUPKI yang disimpan tokoh-tokoh kala itu. Ada juga arsip tentang Kemerdekaan Indonesia tahun 1945, meski yang diakui Belanda tahun 1946.

"Ini akan segera ditarik untuk pelengkap informasi,” ungkapnya.

Menurut Imam, dokumen asli arsip yang dimiliki Sekretaris Negera Belanda itu ternyata tersimpan di Australia. Namun, sudah dibawa ke Belanda.

"Tapi kami sudah meminta kopi arsipnya ke Belanda," terang Imam.

Bahkan menurut Imam, ada arsip yang paling berharga adalah teks Proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno.

"Kita punya teknologi manual dan digital untuk arsip-arsip berharga ini,” ucapnya.

Pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kearsipan 2023 yang digelar oleh lembaga ANRI itu diikuti oleh sebanyak 1.000 peserta se-Indonesia.

Terdiri dari lembaga arsip dan arsiparis mulai dari Sumatera, Maluku Utara, Kalimantan, hingga Papua. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, yakni mulai Senin-Selasa (22-23/5/2023).

Menurut Imam, dipilihnya Banyuwangi sebagai lokasi kegiatan ini karena memiliki berbagai inovasi, sehingga cocok dijadikan obyek studi tiru.

“Perkembangan Banyuwangi sangat pesat, inovasinya juga banyak. Cocok dijadikan tempat berkumpulnya para komunitas kearsipan," ujar Imam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com