MALANG, KOMPAS.com - BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Malang menggelar pemantauan gerhana matahari di Masjid Baiturrahman, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (20/4/2023).
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Malang, Mamuri mengatakan, gerhana matahari kali ini untuk daerah Malang, maupun daerah Jawa Timur umumnya adalah kategori gerhana hibrida, yang hanya terlihat sebagian.
Baca juga: Ingin Lihat Gerhana Matahari Total, Ribuan Warga Padati Halaman Hotel Nirmala Beach Biak Numfor
"Untuk di Malang gerhana matahari hibrida ini berlangsung selama 2.45 menit. Dimulai pukul 19.27 WIB. Puncaknya pada pukul 10.55 WIB, dan lepas kontak pada pukul 12.22," ungkapnya saat ditemui, Kamis (20/4/2023).
Untuk wilayah Indonesia, gerhana matahari total hanya terlihat di kawasan Biak Numfor, Papua.
"Sedangkan gerhana matahari cincin hanya terlihat di kawasan Samudera Hindia," ujarnya.
Potensi tertutupnya matahari di kawasan Malang mencapai 0,67 magnitudo. Artinya 67 persen Matahari berpotensi tertutup bayangan Bulan.
"Potensi tertutupnya Matahari oleh bayangan Bulan ini setiap daerah berbeda-beda. Misalnya di Banyuwangi pontensi tertutupnya 0,72 magnitudo," terangnya.
Fenomena gerhana matahari hibrida, atau gerhana matahari sebagian ini terbilang cukup langka. Di Indonesia hanya terjadi sekitar 400 tahun sekali.
"Di Indonesia sebelumnya terjadi pada tahun 1800-an silam," jelasnya.
Sedangkan pada tahun ini terjadi 4 kali fenomena gerhana. Yakni gerhana matahari hibrida sekarang, gerhana cincin Oktober mendatang, dan gerhana bulan.
"Diperkirakan gerhana matahari hibrida semacam ini akan melewati Indonesia lagi pada tahun 2049 mendatang," pungkasnya.
Baca juga: Fenomena Gerhana Matahari Sebagian di Surabaya Sempat Tertutup Mendung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.