KEDIRI, KOMPAS.com - Arif Romadon (37), pemudik asal Kelurahan Banaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, itu langsung kalut dan panik saat menyadari istrinya, Siti Aminah (40), tidak tampak di boncengan motornya.
Saat itu, hanya ada anaknya, Eka Krissna (8), yang duduk di belakangnya.
Arif menuturkan, saat itu yang ada dibenaknya hanya ada satu hal, yaitu istrinya telah terjatuh dalam perjalanan dan dia tidak menyadarinya.
"Saya menduga istri saya jatuh. Pikiran saya langsung enggak karuan. Campur aduk," ujar Arif Romadon kepada Kompas.com di Kediri, Selasa (18/4/2023).
Baca juga: Cerita Arif, Pemudik Motor Tujuan Kediri yang Tak Sengaja Tinggalkan Istri di Brebes
Apalagi, saat itu kondisi sudah larut malam dan merupakan jam rawan mengantuk, yaitu sekitar pukul 24.00 WIB. Meskipun, sebelumnya mereka juga sempat istirahat di Pamanukan.
Arif langsung memutar balik, memacu motor Honda CB 150 R yang dikendarainya, menyusuri jalan yang baru saja dilaluinya untuk mencari keberadaan istrinya.
Berangkat dari asumsi bahwa istrinya itu telah terjatuh, dalam pencariannya itu dia berpatokan pada dua hal. Yaitu, darah dan kerumunan.
"Enggak tahu gimana saya mikirnya cari jejak darah dan kerumunan," ujar pria yang bekerja sebagai kuli bangunan ini.
Sehingga, selama penelusurannya, pemuda yang akrab dengan sapaan Adam ini mencari kemungkinan bekas darah yang tercecer di jalan maupun tengok kanan kiri mencari kerumunan warga.
Namun, dari Pemalang, tempatnya ia menyadari istrinya tak lagi bersamanya, hingga wilayah Tegal, dia tak kunjung menemukan patokannya itu.
"Saya juga sesekali berhenti tanya orang di jalan, tapi enggak ada kejadian orang jatuh dari motor," ungkapnya.